Sunday, September 30, 2012

SENI RUPA TERAPAN


SENI RUPA TERAPAN
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
Selain itu kaya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.
  • Menurut hasil karya ukiran, contoh benda-bendanya adalah ukiran kayu dari Jepara dan ukiran kayu dari Bali.
  • Menurut hasil karya patung, contoh benda-bendanya adalah patung kayu dari suku Asmat, patung batu Pangeran Diponegoro, dan Patung kayu dari Bali.
  • Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain, gorden, dll
http://dianvalen.files.wordpress.com/2010/04/1.jpgYang Termasuk seni rupa terapan yaitu:
Karya Seni Rupa Terapan (UKIRAN)
LUKISAN PERAHU
Lukisan yang di pajang agar setiap orang dapat menikmati keindahan dari lukisan tersebut.
http://dianvalen.files.wordpress.com/2010/04/untitled2.png
“Perkelahian dengan Singa, antara hidup dan Mati” (1870), karya pelukis Raden Saleh (1811-1880), di museum koleksi lukisan Istana Bogor, Jawa barat.

http://dianvalen.files.wordpress.com/2010/04/untitled1.pngLukisan di bawah ini adalah karya pelukis legendaris Indonesia, Raden Saleh Sjarief Bustaman (Th. 1807–1880), berjudul : “Die Löwenjagd” (Th. 1840).

http://dianvalen.files.wordpress.com/2010/04/s_389675_kaca41.jpgLUKISAN KACA, yang tentu saja lukisan tersebut mempunyai maksud dan tujuan lain selain untuk keindahan, tetapi akan lebih jelas perbedaannya apabila kita amati lukisan KACAPATRI. jelas yang terakhir ini mempunyai fungsi praktis, yaitu untuk keindahan dan fentilasi agar sinar dapat masuk ke dalam rumah??  fungsi praktis inilah yang membedakan, apakah karya seni tersebut merupakan karya seni rupa murni atau terapan.
KARYA SENI RUPA TERAPAN ( PATUNG )
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/3/37/300px-AmaravatiScroll.JPGPatung di buat sesuai dengan arti atau gagasan yang sudah di pikirkan oleh pengrajin (pembuat patung)
Suatu patung juga dapat di gunakan sebagai symbol – symbol tertentu, yang tidak semua orang dapat mengetahui orang tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMhNaddgi5aA9nh4unNiLnFd93l-2Fbuze1ZjrCW5yHPdMyoRcqTnK3gIiiT1jlmAgZfhf1K1x-W0mx_VYe98Eal9glBB9miBScrHJLKEsKZYOoSiEikbM3eS8Y63OAbZ6OQNq7J61kBs/s1600/626px-Michelangelo_Petersdom_Pieta.JPG






https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8En_H8oiCe5BcgZSqFyDrP3cElb7mDXz31xwzsw6XyFnxfKEl2pKPO8DctPYvQpuczCCWH27nLkQcQbv6xhdqZae5uL9Oc_GVhyBMkHrFbA5R8LDQh2ATPHD81NwaIwrohEJrtw3Kov0/s1600/batik2.jpgKARYA SENI RUPA TERAPAN (BATIK)
a. Karya seni rupa terapan/ pakai (applied art/ useful art), yaitu karya seni yang mengalami fungsi ganda. Pertama, sebagai alat bantu kehidupan sehari-hari, dan kedua segi keindahan untuk pemenuhan rasa kepuasan batin. Karya seni yang mempunyai fungsi ganda contohnya pakaian, rumah, pisau, sepatu, kendaraan, tas, jam tangan, sabuk, kacamata, dll. termasuk juga batik.
Motif batik dapat dilihat dan dikenali dari segi bentuk dan motifnya.
Batik selain bisa juga dapat sebagai benda berdimensi 2, yang sangat indah.
http://ahmadsamantho.files.wordpress.com/2010/04/lukisan-kaligrafi1.jpg

Saturday, September 29, 2012


MANAJEMEN  ASUHAN  KEBIDANAN  KOMUNITAS  PADA  KELUARGA  T S ” DI DUSUN BALANGE,DESA
ULUBALANG, KEC.SALOMEKKO, KAB.BONE
 TANGGAL 27 FEBRUARI 2012

I.    PENGUMPULAN DATA
A.     BIODATA KK
Nama                                  :  TN ”S”
Umur                                   :  36 Tahun
Suku / bangsa                      :  Bugis / Indonesia
Agama                                 :  Islam
Pendidikan terakhir              :  SD
Pekerjaan pokok                 :  Petani
Penghasilan perbulan            :  ±Rp 200.000/bulan
Perkawinan ke                     :  1 (pertama)
Lamanya menikah                :  8 Tahun
Alamat                                 :  Dusun Balange, Desa Ulubalang








B.     SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA

No.
NAMA
L/P
UMUR
Hub.dgn KK
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
KET.
1

2.


3.


4.

Tn “S”

Ny “D”

An “N”

An “M”
L

P


P


L

36  thn

36  thn


3  thn


2  thn

Suami

Istri


anak 1


anak 2
Petani

IRT


-


-


SD

SMP


-


-





C.     GENOGRAM  à gambarkan 3 generasi
 





                                                                                                                                  
                                               

                                                                                                                                   
                                          



Ket      :
 

                        : perempuan
 

                        : laki-laki

                        : serumah


D. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
1.         Kebiasaan tidur
-      Tidur siang    : tidak teratur tergantung pada kemauan anggota keluarga
-      Tidur malam : kebiasaan tidur malam mulai pukul 22.00 wita
2.Kebiasaan makan
a.       Pola nutrisi keluarga
Nasi, lauk, sayur dan buah
b.      Frekuensi makan
Kebiasaan makan anggota keluarga 3 x sehari
c.       Makanan pantang     :tidak ada
3.Personal hygiene dalam keluarga
a.       Kebersihan rambut
- Mencuci rambut /minggu :3x
- Bahan pencuci rambut yaitu sampoo.
b.      Kebiasaan mulut dan gigi
Kebiasaan menggosok gigi anggota keluarga 2 kali perhari dengan menggunakan pasta gigi .
c.       Kebiasaan mandi perhari
Kebiasaan mandi anggota keluarga tidak teratur,tergantung pada kemauan anggota keluarga masing-masing.

d.      Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang selalu dilakukan oleh anggota keluarga.
e.       Kebiasaan memotong kuku
Kebisaan memotong kuku anggota keluarga tidak teratur.
1.      Penggunaan waktu senggang
-  waktu senggang keluarga biasanya digunakan atau dimanfaatkan untuk menonton TV bersama.
2.      Situasi social budaya dan ekonomi
a.       Peranan anggota keluarga dan hubungannya dengan masyarakat
Ÿ         Ayah sebagai pencari nafkah
Ÿ         Ibu mengatur urusan rumah tangga
Ÿ         Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.
Ÿ         Kegiatan masyarakat yang dilakukan adalah kerja bakti.
b.   Suku/agama
Ÿ         Bapak dan ibu serta anggota keluarga lainnya adalah suku bugis.
Ÿ         Keluarga beragama islam dan mereka cukup taat melaksanakan ajaran agama.
c.       Penghasilan
Ÿ         Pekerjaan bapak adalah petani
Ÿ         Penghasilan kuarng dari Rp 200,000/ bulan
E.     SITUASI LINGKUNGAN
1.      Keadaan rumah :
Ÿ         Luas rumah : 6 x 8 m
Ÿ         Keadaan rumah
Keluarga menempati rumahnya permanen dalam bentuk rumah panggung dengan perabot rumah cukup teratur.
Ÿ         Ventilasi udara
Ventilasi rumah cukup baik sehingga pertukaran udara dan sinar matahari juga baik .
Ÿ         Klasifikasi rumah
Kebersihan rumah cukup baik.
Ÿ         Pekarangan rumah
Pekarangan rumah cukup kotot karena didepan rumah banyak rumput.




2.       Denah rumah : gambarkan sesuai kondisi rumah
  Ket : Bentuk rumah semi permanen
 

   F                                         E

 

                                                                                                          C                         
                                                D                                                
                                                                                              
                                                                                           C

 

                                                                                        B
                                                                                C


                                                                                                       A




                                                    Jalan

Ket :
A = Teras Rumah
B = Ruang Tamu
C = Kamar Tidur
D = Ruang Keluarga
E = Dapur
F = WC

3.      Sumber air minum
Keluarga memperoleh air minum dari sumur gali yang cukup bersih,sumur tersebut di gunakan untuk air minum,memasak,mandi dan mencuci.
4.      Jenis jamban
Jenis jamban keluarga berupa WC yang berbentuk leher angsa yang Nampak kurang bersih.
5.      Jenis SPAL
Jenis SPAL ( saluran pembuagan air limbah ) yang di gunakan dalam keluarga adalah terbuka.
6.      Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampa pada keluarga yaitu di kumpulkan lalu di bakar.
7.      Kepemilikan ternak
Ibu dan keluarga memiliki ternak peliharaan,sehingga banyak kotoran ayam disekitar teras dan pekarangan ibu.
8.      Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Ibu dan keluarga rajin memeriksakan kesehatan di PKM.



F. KEADAAN KESEHATAN KELUARGA
v     PMS
PMS adalah penyakit dapat di tularkan dari seorang kepada orang lain melalui hubungan seksul.
v     SADARI
SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri adalah metode pemeriksaan pada bagian payudara untuk mendeteksi adanya benjolan pada payudara
v     PAP SMEAR
PAP SMEAR adalah pemeriksaan yang di lakukan untuk mendeteksi secara dini terjadinya penyakit pada alat kelamin.
2.      ANALISA DATA
1.      Data Subjektif
Ibu mengatakan SPALnya terbuka.
Data Objektif
Nampak air limbah yang tergenang di belakang rumah.
Analisa Data
Keluarga tidak mempunyai SPAL yang sesuai standar.
2.      Data Subjektif
a.       Ibu mengatakan menggunakan metode KB alamiah.
b.      Ibu takut ber Kb
Data Objektif
Ibu belum mempunyai pengetahuan tentang KB.
Analisa Data
Ibu bukan akseptor KB.
3.      Data Subjektif
Keluarga mengatakan  tidak mengetahui tentang PMS,SADARI,PAP SMEAR.

Data Objektif
Keluarga merasa bingung.
Analisa Data
Keluarga sama sekali tidak mengetahui tentang PMS,SADARI,PAP SMEAR.
III. PERUMUSAN DIAGNOSA/MASALAH
Dari data yang telah dikumpulkan dan hasil analisa maka dapat dirumuskan masalah-masalah keluarga Tn “S”  :
A.SPAL keluarga tidak mempunyai

No.
KRITERIA
PERHITUNGAN
NILAI
PEMBENARAN
1.
Sifat ,masalah
     2/3 x1
    2/3
Kurang pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan.
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
     1/2 x1
      1
Keluarga dapat membuat SPAL yang tertutup
3.
Potensi pencegahan
      2/3 x1
       2/3
Adanya keinginan keluarga untuk memperbaharui kesehatan.
4.
Penonjolan masalah
       0/2 x1
      0
Masalah tidak di rasakan

      Total

2 1/3




B.KELUARGA BERENCANA

No.
        KRITERIA
PERHITUNGAN
  NILAI
       PEMBENARAN
1.
Sifat masalah
       2/3 x1
   2/3
Ancaman kesehatan
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
       1/3x1
   1
Tidak adnya keinginan ibu untuk mengikuti program KB, karena anak adalah titipan allah swt yang harus disyukuri.
3.
Potensi pencegahan
       1/3 x 1
   1/3
Keluarga tidak yakin bahwa program KB akan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga ( falsafah banyak anak banyak reski ).
4.
Penonjolan masalah
      0/2 x1
    0
Keluarga tidak menyadari banyak anak banyak masalah.

       Total

      2


IV.  INTERVENSI
Tanggal 27 februari 2012, jam 15.20 wita
1.      Masalah kesehatan lingkungan
DS : ibu mengatakan SPALnya terbuka
DO: nampak SPAL di belakang rumah berceceran kemana-mana.
Tujuan :
Ø      Keluarga mengerti tentang kesehatan lungkungan
Ø      Keluarga dapat memiliki SPAL yang memenuhi kriteria.
Kriteria :
Ø      Keluarga dapat menjelaskan  tentang kesehatan lingkunga
Ø      Keluarga mengetahui hal yang akan timbul jika lingkungan kotor.
Rencana Tindakan
1.      Berikan penyuluhan tentang pentingnya kesling
Rasional : keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan.
2.      Berikan dan ajarkan kepada keluarga tentang SPAL yang memenuhi kriteria.Rasional : memiliki SPAL yang memenuhi kriteria akan memutuskan mata rantai dari vektor penyakit.
3.      Berikan penjelasan tentang penyakit yang dapat timbul jika SPAL yang tidak memenuhi kriteria.
Rasional ; mengetahui hal-hal yang dapat timbul jika SPAL tidak memenuhi kriteria.
2.      Masalah keluarga Berencana
DS : ibu mengatakan ibu tidak ber KB
DO: ----

Tujuan :
Ø      Keluarga dapat mengerti pentingnya dan manfaat KB
Ø      Keluarga dapat mengatur dan jumlah anak dengan KB
Ø      Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian tentang KB
       Kriteria :
Ø      Ibu ingin menjadi akseptor KB
Ø      Ibu mengetahui jenis-jenis KB
Ø      Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian tentang KB.
Rencana Tindakan
1.      Berikan penjelasan tentang macam-macam KB dan efek sampingnya
Rasional : ibu dapat mengetahui dan mengerti macam-macam KB dan efek sampingnya sehingga dapat menentukan pilihannya.
2.      Berikan ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Rasional : ibu dapat mengatur jarak kehamilannya.
V.     IMPLEMENTASI
Tanggal 27 februari 2012, jam 15.40 wita
1.      Masalah Lingkungan
a.       Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesling.
Keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan
b.      Memberikan dan mengajarkan kepada keluarga tentang SPAL yang memenuhi target.
Memiliki SPAL yang kreteria akan memutuskan mata rantai dari vektor penyakit.
c.       Memberikan penjelasan tentang penyakit yang timbul jika SPAL yang tidak memenuhi kriteria.
2.      Masalah Keluarga Berencana
a.       Memberikan penjelasan tentang macam-macam KB
J     Senggama terputus
J     Kondom
J     Pil
J     Suntikan
J     Tubektomi
J     Vasektomi
b.      Memberikan ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Ibu dapat mengatur jarak kehamilannya.
VI.   EVALUASI
Tanggal 27 februari 2012, jam 16.20 wita
1.      Masalah kesehatan lingkungan
a.       Setelah penyuluhan keluarga dapat mengetahui tentang kesling.
b.      Keluarga dapat mengerti dan memahami tentang SPAL yang sehat dan penyakit yang dapat di timbulkan oleh SPAL yang kotor.
2.      Masalah keluarga berencana
a.       Setelah penyuluhan ibu mengetahui tentang macam-macam KB
b.      Ibu bersedia menjadi akseptor KB
                                        SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                        :
Ø      kesling ( saluran pembuangan air limbah )
Waktu / Tempat        : 
Ø      Tanggal 27 februari 2012/ Rumah Keluarga Binaan
Sasaran                     :
Ø      keluarga binaan
Tujuan Umum            :
Ø      setelah mendengar penyuluhan di harapkan keluarga mampu memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Tujuan Khusus           : 
Ø      setelah mendengarkan penyuluhan keluarga di harapkan untuk menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan ,menjelaskan ruang lingkup kesehatan ,menjelaskan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan lingkungan ,serta menciptakan lingkungan rumah yang memnuhi syarat kesehatan kesehatan.
Materi                       :
Ø      pengertian kesehatan lingkungan
Ø      syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat
Ø      pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan
Ø      ruang lingkup kesehatan lingkungan
Metode                     :    
Ø      Ceramah.
Ø      Tanya jawab

Media                       :  --------
SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH


1.   Pengertian kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat terjamin kesehatan manusia khususnya penghuni rumah.
2.   Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat
v     Harus mempunyai pekarangan /halaman yang cukup
v     Harus mempunyai ventilasi yang cukup yang memungkinkan sirkulasi udara menjadi lancar
v     Harus cukup mendapat penerangan,baik siang maupun malam hari.
v     Mempunyai WC dan kamar mandi
v     Adanya sumber air yang sehat
v     Harus ada tempat pembuangan kotoran ,sampah,dan air limbah yang baik.
v     Harus dapat mencegah perkembangan vektor penyakit misalnya nyamuk,tikus,dsb.
3.   Pengaruh kesehatan lingkungan
Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan yang sehat pula,apabila kesehatan lingkungan rumah terjamin maka di harapkan kesehatan keluarga dapat meningkatkan rumah yang bersih dapat juga memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Rumah yang ventilasinya cukup udara keluar  masuk dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya penyakit saluran pernafasan.
4.   Ruang lingkup kesling
v  Penyediaan air bersih
v  Penyediaan tempat pencemaran air bersih dan pengeluaran limbah
v  Pengelolahan sampah
v  Pemberantasan vektor
v  Pencegahan dan pengawasan pencemaran tanah
v  Sanitasi makanan
v  Pengendalian pencemaran udara
v  Pengendalian kebisingan perumahan dan pemukiman
v  Tindakan pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan
v  Tindakan pencegahan yang di prlukan untuk perlindungan lingkungan
5.   Syarat-syarat sumber air minum
v  Tidak berwarna ( jernih )
v  Tidak berbau
v  Tidak berbusa
v  Jarak dari WC minimal 10 meter.

                                

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                        :  Keluarga Berencana.
Waktu / Tempat        :  Tanggal 27 februari 2012 / Keluarga Binaan
Sasaran                     :  Pasangan Usia Subur ( PUS )
Tujuan Umum            :  Agar ibu mengerti dan mengetahui jenis – jenis keluarga berencana (alat kontrasesi).
Tujuan Khusus           :  Agar ibu mau menjadi akseptor KB.
Metode                     :  Ceramah.
Media                       :  -









KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan untuk mencapai keluarga yang sejahtera.
Jenis – jenis KB :
  1. Metode Amenorea Laktasi ( MAL )
Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) adalah jenis kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif saja selama 6 bulan tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lainnya.
MAL dipakai sebagai kontrasepsi, bila :
Ø      Menyusui secara penuh bila pemberian 8 kali sehari.
Ø      Belum haid.
Ø      Umur bayi kurang dari 6 bulan.
  1. Metode Keluarga Berencana Alamiah
Ø      Pantang Berkala atau Sistem Kalender
Senggama dihindari pada masa subur yaitu sekitar 14 hari sebelum dan sesudah haid.
Ø      Metode Suhu Basal
Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut setelah suhu berada di atas garis pelindung
Ø      Senggama Terputus (Coitus Interuptus)
Metode keluarga berencana dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pia mencaai ejakulasi.
  1. Metode Barier
Ø      Kondom
Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Kondom menghalangi pertemuan sperma dan sel telur dgn mengemas sperma diujung selubung karet yg dipasang pd penis shgga sperma tdk tercurah dalam saluran reproduksi perempuan.
Ø      Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina selama berhubungan seksual dan menutup serviks. Diafragma bekerja dengan cara menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi).
Ø      Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Spermisida bekerja dengan menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
  1. Kontrasepsi Kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron)
Ø      Pil kombinasi
Ada 2 jenis pil kombinasi :
-         Monfasik, pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
-         Bifasik, tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Pil kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengakibatkan lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma, pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
Ø      Suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat secara IM sebulan sekali.
Suntikan kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometium sehingga implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba.

  1. Kontrasepsi Progestin
Ø      Suntiksn progestin
Ada 2 jenis suntikan progestin, yaitu :
-         Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera), mengandung 100 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan IM.
-         Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat) yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat diberikan setiap 2 bulan secara IM.
Suntikan progestin bekerja dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat transportasi gamet oleh tuba.
  1. AKDR ( IUD )
AKDR adalah alat kontrasepsi dalam rahim. Jenis AKDR yaitu AKDR CuT-380A. AKDR bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.
  1. Kontrasepsi Mantap
Ø      Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Jenis tubektomi yaitu, minilaparatomi dan laparaskopi. Cara kerja tubektomi yaitu dengan cara mengoklusi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga spera tidak dapat bertemu dengan ovum.
Ø      Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan melakukan insisi pada vas deferens sehingga alur transportasi sperma tehambat.
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan vertilitas dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Ø      Rekanalisasi Tuba Fallopi
Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah dapat dikembangkan. Teknik ini tidak saja menyambung kembali tuba fallopi dengan baik, tetapi juga menjamin kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah mikro yang secara akurat menyambung kembali tuba dengan trauma yang minimal, mengurangi perlengketan pascaoperasi, mempertahankan fisiologi tuba, serta menjamin fibriae tuba tetap bebas sehingga fungsi penangkapan ovum masih tetap baik.

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA  TN.”S” DIDUSUN BALANGE
 DESA ULUBALANG KEC. SALOMEKKO
TANGGAL 27 FEBRUARI 2012







OLEH:

NAMA            :   NURMU’AFIAH
NIM                :   BT 09 121
KELAS          :   III C

AKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA WATAMPONE 2011/2012