Friday, May 16, 2014

MAKALAH PERKEMBANGAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I

PERKEMBANGAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA


A.     Perkembangan Bahasa Indonesia
                  Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia yang di pakai sekarang berasal dari bahasa melayu yang di pakai sekitar selat Malaka.
         Dahulu bahasa melayu berkedudukan sebagai bahasa daerah dan bahasa perhubungan atau pergaulan (Lingua Franca) di wilayah Nusantara dan sekarang berubah kedudukannya menjadi bahasa nasional dan bahasa negara. Melayu sekarang berubah namanya menjadi bahasa Indonesia.
1.      Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia
                  Kerajaan sriwijaya yang mulai muncul sebagai satu pusat kekuasaan di Nusantara pada abad ke-7 menjadikan bahasa melayu sebagai bahasa resmi kerajaan.
                  Pada masa kerajaan Sriwijaya inilah bahasa Melayu sudah dikenal dan dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat di Nusantara.
         *       Contoh bahasa yang diserap dari bahasa Sansakerta :
                  Boga, bangsa, percayam prakarsa, mahasiswa, puasa, pulau, sementara, duta, usaha, usia, wahana, wibawa, emas.
         Fase berikutnya, datanglah orang-orang Eropa seperti Portugis, Spayol, dan Belanda untuk berdagang rempah-rempah di Nusantara ini. Di samping berdagang, bangsa Eropa ini berusaha menguasai wilayah yang kaya rempah-rempah ini.
                  Pemakaian bahasa melayu oleh orang Portugis, Spanyol dan Belanda mendorong perkembangan bahasa melayu. Kontak antara bahasa melayu dan bahasa Portugis, Spanyol dan Belanda menyebabkan bahasa melayu menyerap kata-kata dari bahasa asing tersebut sehingga menambah kosa kata bahasa melayu.
         *       Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Portugis :
                  Eardu, palsu, ronda, sepatu, lemari, peluru, bendera, jendela, serdadu.
         *       Contoh kata-kata yang di serap dari bahasa Belanda :
                  Amandel, kelambu, longgar, bangsa, tempat pesawat terbang, halte, spanduk, tambur, tekor, bengkel, serbet.
         Pada perkembangan selanjutnya, datanglah orang-orang Arab dan Persia di wilayah Nusantara untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam. Di samping menggunakan bahasa melayu, mereka juga menggunakan bahasanya, yaitu bahasa Arab dan Persia.
         *       Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Arab :
                  Abad, munafik, musyawarah, rujuk, logat, hadiah, serap, tokoh, wajah.
         *       Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Persia :
                  Pasar, jam, tahta, syahbandar, pelita, lascar, zamrud, kenduri, saudagar.
2.      Bahasa Indonesia Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
                  Kesadaran untuk membebaskan diri dari kekuasaan penjajah mulai terbentuk pada permulaan abad ke-20 dengan munculnya pergerakan nasional yang dipelopori oleh beberapa tokoh cendikiawan Indonesia.
                  Usaha-usaha yang di lakukan cendikiawan Indonesia pada waktu itu untuk memperkuat kedudukan bahasa melayu antara lain melalui :
         1)      Usaha anggota dewan rakyat
         2)      Usaha balai pustaka
         3)      Usaha kaum pers, dan
         4)      Usaha kaum muda Indonesia
                  Usaha-usaha itu akhirnya membuahkan hasil yaitu pemerintah Hindia Belanda mengizinkan pemakaian bahasa melayu dalam setiap persidangan dalam rakyat (Volksrad) dan dapat dipakai dalam berkomunikasi luas. Hal ini terjadi sejak tahun 1918.
                  Pemuda-pemuda Indonesia mengangkat bahasa melayu sebagai bahasa persatuan dengan nama “Bahasa Indonesia”. Pernyataan diikrarkan melalui sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
         Untuk mengatasi berbagai rintangan itu, bangsa Indonesia melakukan berbagai upaya antara lain, mengadakan kongres Bahasa Indonesia I di Solo pada tahun 1938.
         Tujuan kongres itu antara lain, memperkuat kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
                  Jepang pada awal kedatangannya mengeluarkan maklumat yang berisi :
         1)      Melarang penduduk, baik pribumi maupun orang asing menggunakan bahasa musuh (bahasa Belanda)
         2)      Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia,
                  Semua nama badan, kantor, toko dan sejenisnya yang menggunakan bahasa Belanda (bahasa asing) harus diganti dengan kata bahasa Indonesia dan barang siapa yang melanggar ketentuan tersebut akan di hukum sesuai dengan ketentuan dainippon.
                  Usaha ini tidak membuahkan hasil karena Jepang pada tahun 1945 harus menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu, sehingga mendorong bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
3.      Bahasa Indonesia Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
                  Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Indonesia semakin mantap kedudukannya. Perkembangannya cukup pesat. Pada masa ini bahasa Indonesia banyak menyerap kata yang berasal dari bahasa Inggris, sebagai bahasa Internasional yang paling luas pemakaiannya.
         *       Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris :
                  Komplit, kiper, iustrum, poles, waduk, akta, hipokrit, justru, monogamy.
B.     Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indoensia
                  Kedudukan bahasa Indonesia sebagaimana yang telah menjadi kebijaksanaan pemerintah berkaitan dengan proses yang dialami bahasa Indonesia. Kebijaksanaan pemerintah ini di taungkan dalam politik bahasa nasional yang berisi kedudukan bahasa Indonesia yang meliputi :
         1)      Sebagai bahasa nasional, dan
         2)      Sebagai bahasa negara.
                  Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan timbul sejak dicetuskannya Sumpah Pemudah pada tanggal 28 Oktober 1928.
                  Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dimiliki oleh bangsa Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 bab XV, pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
                  Fungsi bahasa Indonesia berhubungan erat dengan kedudukan yang dimiliki bahasa Indonesia. Fungsi bahasa Indonesia dapat di tinjau dari dua segi, yaitu sebagai berikut :
         1)      Fungsi bahasa Indonesia dalam kaitanya dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasinal.
         2)      Fungsi bahasa dalam kaitannya dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Ø   Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional :
1)    Lambang kebangsaan nasional
2)    Lambang identitas nasional
3)    Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
4)    Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah.
Ø   Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu :
1)    Bahasa resmi kenegaraan
2)    Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3)    Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
4)    Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
C.     Menumbuhkan Sikap Positif Terhadap Pemakaian Bahasa Indonesia
                  Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia menjadi tanggung jawab setiap putra-putri bangsa Indonesia. Perwujudannya meningkatkan dan memuput rasa sadar bahasa dan sikap bahasa Indonesia yang positif dalam menggunakan bahasa indonenisa secara baik dan benar.


BAB II
PENGEMBANGAN
KOSA KATA BAHASA INDONESIA

A.     Pendahuluan
                  Sejarah perkembangan bahasa Indonesia menunjukkan bahwa bahasa persatuan bangsa Indonesia yang resmi disebut bahasa Indonesia sejak hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, berasal dari bahasa melayu.
         Yang dimaksud dengan bahasa melayu disini adalah bahasa melayu modern, yaitu bahasa melayu yang telah diperkaya dengan kata-kata dan istilah-istilah dari berbagai bahasa daerah, dari berbagai bahasa daerah, yang ada seperti bahasa Jawa, Sunda, Minangkabau, dan bahasa-bahasa asing, meliputi bahasa Sansakerta, Arab, Cina, Persia, Belanda, Portugis, dan bahasa Inggris.
                  Hal yang disebut diatas itu dapat terlihat antara lain pada penggunaan kata-kata saya, nama, guru, ketika dan mutiara yang tidak dikenal sebagai kosa kata dari bahasa sansakerta, badan, sial, awal, berkat, dan pasal yang tidak dirasakan lagi sebagai kosa kata dari bahasa Arab, jendela, bendera, kemeja, dan minggu tidak lagi di kenal sebagai kosa kata bahasa Portugis, dari buku, bangku, lampu dan sirsak, yang tidak lagi dihubungkan dengan kosa kata bahasa Belanda. Dalam pengembangan kosa kata bahasa Indonesia selanjutnya, kosa kata bahasa daerah yang ada kosakata bahasa-bahasa asing masih tetap menjadi sumber pengembangan di samping kosakata.
B.     Pengertian dan Ruang Lingkup
                  Kosakata bahasa Indonesia mencakup kata-kata dan istilah dalam bahasa Indonesia. Kata dasar dan istilah ialah satuan gramatikal terkecil yang menjadi dasar rekayasa bahasa. Kata ialah satuan gramatikal terkecil yang dapat berdiri sendiri dan mendukung makna tertentu. Istilah ialah kata atau kelompok kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep proses dan keadaan atau sifat yang dimaksud.
                  Kata-kata dan istilah dalam kosakata bahasa Indonesia sebagahagian besar dapat ditemukan di dalam dua kampus resmi, bahasa resmi yaitu kamus umum bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta (1982) dan kamus besar bahasa Indonesia susunan pusat pembinaan dan pengembangan bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1988).
                  Usaha-usaha tersebut terutama dilakukan oleh pusat pemninaan dan pengembangan bahsa dengan bantuan berbagai pihak antara lain para pakar bahasa, pemuda masyarakat, dan media masa, baik pada bidang penerbitan maupun pada bidang penyiaran.
                  Pada tahun 1975 tentang pedoman umum pembentukan istilah yang memberikan patokan yang melengkapi masalah pemebentukan dan penggunaan istilah sebagai bagian sarana pengayaan kosakata bahasa Indonesia.
C.     Pengembangan Kosakata Bahasa Indonesia
                  Kosakata bahasa Indonesia terus bertambah dan berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan dan kebutuhan hidup manusia Indonesia. Bahasa yang lengkap sebagai alat komunikasi yang ampuh mencakup seluruh bidang kehidupan, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, makin mendesak pemenuhan kebutuhannya. Dalam pedoman pembentukan istilah telah di gariskan ketentuan mengenai sumber kosakata bahasa Indonesia, perioritas kedua pada kosakata bahasa serumpun dan prioritas ketiga pada kosakata bahasa asing.
1.      Kosakata Bahasa Indonesia
                  Pengambilan kata dan istilah bahasa Indonesia diprioritaskan pada kosakata bahasa Indonesia itu sendiri, yaitu dari kosakata umum baik yang lazim maupun tak lazim.
         Kata-kata seperti inilah yang perlu di tampilkan kembali bila sesuai kata dan istilah yang dibutuhkan yang selama ini hanya diwakili kata/istilah asing, baik yang masih sesuai dengan aslinya dalam asing maupun yang telah di serap.
                  Beberapa contoh kata/istilah baru bahasa Indonesia dengan sumber kosakata bahasa Indonesia terdapat pada kalimat-kalimat berikut :
         1)      Alat canggih komputer sekarang ini mulai memasyarakat.
                  Canggih mengandung makna rumit, rewet pelik atau modern.
         2)      Limbah pabrik mencemarkan air di daerah sekitarnya.
                  Limbah mengandung makna air buangan pabrik atau sisa proses produksi.
         3)      Pengelola perusahaan itu sesorang sarjana wanita
                  Pengelola bermakna mengelola atau memimpin dan dipakai sebagai pedoman kata serapan manager.
                  Pengelola yang berasal dari kata dasar kelola di jadikan sebagai pedoman kata manajemen.
         4)      Korupsi merupakan salah satu kendala yang mengganjal pembangunan kendala, bermakna halangan, rintangan, pembatas gerak berupa faktor atau keadaan yang membatasi atau menghalangi pencapaian sasaran.
         5)      Ia memilih perusahaan itu sebagai mitra dagangnya.
                  Mitra, bermakna teman, rekan, kawan kerja atau pasangan kerja.
         6)      Sekedar menambah-nambah penghasilan sesudah pension aku menekuni pialang.
                  Pialang bermakna perantara dalam kegiatan jual beli kata pialang merupakan pedoman kata serapan makelar.
2.      Kosakata Bahasa Serumpun
                  Kosakata bahasa-bahasa daerah yang tergolong bahasa serumpun dapat dimanfaatkan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian, bila dalam kosakata bahasa Indonesia tidak ditemukan kata atau istilah yang dapat dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, atau sifat yang dimaksud, maka kata tau istilah itu dapat diambil dari kosakata salah satu bahasa daerah yang ada.
                  Beberapa kalimat berikut ini menampilkan kata atau istilah baru bahasa Indonesia diambil dari kosakata bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa.
         1)      Demonstrasi itu merupakan penjejewantahan tidak puas para pelakunya.
                  Penjejewantahan mengandung makna perwujudan, dari kata dasar ejawantah, kata ini di pakai sebagai pedoman kata serapan manifestasi.
         2)      Penginggalan sejarah di usahakan lestari
                  Lestari bermakna kekal, seperti keadaan semula, dapat bertahan lama, atau suatu kedaan yang tetap atau hamper tidak berubah.
         3)      Kalimat-kalimatnya selalu lugas, tanpa embel-embel.
                  Lugas bermakna seperlunya apa adanya, yang penting-penting atau yang pokok-pokok saja.
         4)      Kesinambungan pembangunan dari pelita ke pelita harus tetap dipelihara
                  Kesinambungan bermakna kelanjutan dan dipakai sebagai pedoman kata serapan kontinuitas dari kata dasar sinambung.
                  Berkesinambungan maknanya berkelanjutan, kata serapannya kontmu.
         5)      Para mahasiswa baru diharuskan mengikuti penataran P4 sebelum memasuki masa perkuliahan
                  Penataran bermakna peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan, dari kata dasar tatar, bahasa Inggris up grading, kata dasar tatar dapat menurunkan kata penatar  yang menatar penatar yang di tatar.
         6)      Organisasi merupakan wadah kegiatan pemuda
                  Wadah mengandung makna tempat meletakkan sesuatu.

3.      Kosakata Bahasa Sunda
                  Beberapa kalimat berikut ini menampilkan kata atau istilah bahasa Indonesia yang berasal dari kosakata bahasa daearh Sunda.
         1)      Sampel penelitian ini diambil secara acak
                  Acak mengandung makna sembarang pedoman kata serapan arbitrer sewenang-wenang.
         2)      Belantika music Indonesia semakin maju
                  Belantika mengandung makna kegiatan jual beli, bisnis di dunia permusikan.
         3)      Anda termasuk jenis binatang langka yang dilindungi negara. Langka bermakna jarang ada, jarang di dapat, jarang terjadi.
         4)      Pasien itu mulai meringis-ringis menahan nyeri.
                  Nyeri bermakna merasa sakit seperti ditusuk-tusuk yang menimbulkan penderitaan.
4.      Kosakata Bahasa Minangkabau
         1)      Anjuran hidup sederhana merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan di antara yang kaya dan yang miskin.
         2)      Piawai bermakna pandai, cakap, dendekia atau cerdik, arti kiasannya “betul atau adil”
                  Pribahasa “bungkai yang piawai” artinya anak timbangan yang betul.
5.      Kosakata Bahasa Palembang
         1)      Mantan bermakna bekas pemakaian jabatan/kedudukan yang sudah tidak aktif lagi.
         2)      Mangkas bermakna manjur, mustajab, berhasil guna dan di pakai sebagai pedoman kata serapan efektif.
                  Sangkil bermakna sampai kena, mengenai tetap, tetap guna dan berdaya guna, dan di pakai sebagai demona kata serapan efisien.
6.      Kosakata Bahasa Asing
                  Pengambilan kata dan istilah asing itu sekarang cenderung mengutamakan kata dan istilah dari bahasa Inggris yang pemakaiannya sudah bersifat internasional. Ejaannya di usahakan mendekati sumber, tanpa mengakbatkan segi lafalnya.
         Contoh :
         Linguistik, linguis, struktur, struktual, teori, teoritas, praktik, praktisi, praktikum, analisis, hipotesis, birokrasi, debirokratisasi, deregulasi, regulasi.
                  Dalam hal ini pengguna bahasa Indonesia sebaiknya memilih menggunakan kata dan istilah dalam bahasa Indonesia tersebut.
         1)      Pedoman Usur Serapan
                          Beberapa kata dan istilah yang diserap dari kosakata bahasa asing yang telah mendapat pedoman dalam bahasa Indonesia terlihat pada kalimat-kalimat berikut :
                  1)    Memantau di pakai sebagai pedoman kata serapan memonitor dari pasar pantau.
                  2)    Peringkat, di pakai sebagai pedoman kata serapan rangking yang bermakna tingkatan.
                  3)    Lentur, di pakai sebagai pedoman kata serapan fleksibel yang bermakna lemas, lemes, tidak kaku.
                  4)    Pemandu, di pakai sebagai pedoman kata serapan  moderator yang bermakna pengarah, penunjuk jalan, yaitu orang yang memandu suatu diskusi atau pembicara.
                  5)    Penyunting, di pakai sebagai pedoman kata serapan editor bermakna orang yang menyunting atau menyiapkan dan menyempurnakan suatu naskah sebelum di cetak atau di terbitkan.
                  6)    Pramusaji, di pakai sebagai pedoman kata serapan catering, bermakna orang yang melayani pesanan makanan dan minuman.


BAB III
KATEGORI DAN BENTUKAN
KATA

A.     Pendahuluan
                  Kata-kata dalam bahasa Indonesia terdapat dalam lima kategori meliputi (1) verba atau kata kerja, (2) nomina atau kata benda (3) ajektiva atau kata sifat, (4) adverbial atau kata keterangan, dan (5) kata tugas. Kata tugas sendiri terdiri atas preoisisi atau kata depan, konjungsi atau kata sambung, interjeksi atau kata seru. Artikel atau kata sandang, dan partikel atau klitika penekan/penegas.
B.     Verba
                  Verba atau kata kerja dihubungkan bentuknya terdiri atas verba asal dan verba turunan. Verba ialah verba yang berdiri sendiri tanpa afik, seperti kata-kata ada, bangun, dan terbang. Verba turunan ialah verba dengan afiks verba reduplikasi dan verba majemuk.
1.      Verba dengan Afiks
                  Verba dengan afiks meliputi verba dengan prefix, verba dengan prefix, verba dengan sufiks dan verba dengan gabungan prefix dan sufiks.
         1)      Verba dan Priveks
                          Prefix verba meliputi prefix verba meng, di-, be-, ter-, dan per-, seperti kata menggambar, di bawa, berlari, terangkat dan terbanyak.
                  1)    Prefiks Meng-
                          Prefiks meng- meliputi seperangkat alomorf yang berwujud mem-, men-, meny-, me-, dam menge-, yang masing-masing terbentuk sesuai dengan awal kata dasar yang disertai prefix meng-, tersebut.
                          #      Bentuk mem-           :  membaca, memahat, memfitnah, menyusun (kata dasarnya diawali dengan fonem / b /, / p /, / f /, dan fonem tak bersuara / p / luluh)
                          #      Bentuk men-            :  mendapat, menari, menjawab, mencoba dan menziarahi (i) kata dasar di awali dengan fonem / d /, / t /, / j /, / c /, / z /, dan fonem tak bersuara adalah / t /t luluh.
                          Pengusaan terhadap ketepatan penggunaan bentuk meng- tersebut sangat penting dalam menentukan yang baku diantara bentuk-bentuk kembar yang ditemukan.
                          Misalnya, sebab kata dasar diawali konsonan tak bersuara / k / yang luluh. Begitupun antara mengubah dan berubah, yang baku adalah mengubah, sebab kata dasarnya ubah, di awali fonem vocal / u / yang harus di sertai bentuk meng- .
                          Ada juga bentuk kembar dengan prefks meng-, yang berterimah, yaitu jika kedua bentukan itu masing-masing di perlukan dalam makna yang berbeda. Misalnya mengaji ataua mengkaji dengan konsoan tak bersuara / k / tidak luluh. Kata mengaji menyatakan makna mendasar atau membaca kitab suci qur’an. Adapun kata mengkaji menyatakan makna belajar atau mempelajari dalam hubungan menyelidiki, meneliti atau menelaah sesuatu.
                          Contoh :
                          1)    Anak-anak mengaji di surau
                          2)    Cukup luas kesempatan mengkaji bahasa-bahasa daerah Indonesia.
                  2)    Prefiks ber-
                          Hal ini berhubungan dengan proses pengalawarasan atau disimilasi, yaitu fonem / r / pada bentuk ber- yang sama dengan yang ada pada kata dasar di hilangkan atau dig anti dengan fonem / I /
                          #      Bentuk be-               :  berasa, berada, berumput, bekerja, beserta, beternak, (berubah menjadi be- apabila menyertai kata dasar yang diawali oleh / r / atau suku pertamanya berakhir dengan –er )
                          #      Bentuk be-               :  belajar (bentuk dasar ajar)
         2)      Verba dengan Sufiks
                          Ada dua macam sifks verba, yaitu –kan dan –i. bentukan dengan sufiks –kan dan –I tanpa kombinasi dengan prefix menyatakan perintah, seperti pada kata letakkan, bukukan, taburi dan hindari.
                  Contoh :
                  1)    Letakkan buku itu diatas meja
                  2)    Pesemaian itu taburi degnan pupuk.
         3)      Verba degnan Gabungan Prefiks dan Sufiks
                          Verba dengan gabungan prifeks dan sufiks baik tanpa bentuk dasar verba maupun bentuk dasar kategori lain meliputi bentuk-bentuk berikut :
                  #      Meng- + -kan                   :  membacakan, menggerakkan, menantikan
                  #      Meng- + -I                          :  merestui, mendekati, merenungi.
                  #      Per- + -I                           :  perbaiki, peringati, perlengkapi.
                  #      Per- + -kan                          :  perlihatkan, pertontonkan, pertahankan.
         4)      Verba Reduplikasi
                          Pengulangan pada verba dapat terjadi baik pada bentuk asal maupun pada bentuk turunan, seperti contoh berikut :
                  #      Bentuk dasar                   # Bentuk reduplikasi
                  -      Makan      >                         makan-makan
                  -      Duduk     >                         duduk-duduk
                  -      Ber          >                         berlari-lari
                 
1.      Nomina dengan Afiks
                  Nomina dengan afiks di kelompokkan atas (1) nomina dengan prefix ke- dan konfols ke- + -an, (2) nomina dengan prefiks peng- dan konfiks peng- + -an, (3) nomina dengan prefiks per- dan konfiks peng- + -an (4) nomina dengan afiks sufiks. (5) nomina dengan infiks, dan (6) nomina dengan afiks serapan. Kelima jenis nomina tersebut akan di jelaskan secara singkat pada uraian berikut :
         1)      Nomina dengan Prefiks dan Konfiks ke- + -an.
         2).     Nomina dengan Prefiks Peng- dan Konfiks Peng- + -an
         3)      Nomina dengan Prefiks Per- dan Konfiks Per- + -an
                          Nomina dengan prefiks per- menyatakan hal atau barang, keadaan, dan pelaku, seperti pada kata-kata perjaka, persegi, pertama, pedagang dan pelajar. Nomina dengan per- + -an menyatakan keadaan hal dan letak atau wilayah seperti pada kata-kata perjanjian, perlawanan, perseorangan dan perkampungan. Beranologi pada bentuk per- + -an seperti pada perdagangan dalam hubungan dengan verba berdagang, lahirlah bentukan-bentukan dengan per- + -an lainnya seperti perikanan, perdagangan, perkapalan, perbukuan, persusuan dan pelistrikan. Demikian yang berhubungan dengan verba berlari. Lahirlah kata-kata seperti pegulat dan pevoli.
                  Contoh :
                  1.     Perpustakaan menangani masalah perbukuan secara luas.
                  2.     Usaha persusuan di bidang perternakan makin maju.
                  Bandingkan :
                  Bentuk pe- dan pe + -an
Alomorf peng dan peng- + -an
Bentuk pe- dan pe- + -an
Alomorf per- dan per- + -an
Penyerta
Peratan
Penyapa
Pengembangan
Pelatih
Pelarian
Pengotaan
Peserta
Petatar
Pesapa
Perkembangan
Pelatih
Pelarian
Perkotaan

         4).     Nomina dengan Sufiks –an
         5)      Nomina dengan Infiks
         6)      Nomina dengan Serapan
2.      Reduplikasi Nominan
                  Reduplikasi nominan adalah proses pengulangan kata-kata nomina, baik secara utuh maupun secara sebahagian, yang meliputi pengulangan utuh, pengulangan sebahagian, pengulangan yang disertai afiksasi, pengulangan saling suara, dan pengulangan suku awal.
         1)      Pengulangan Utuh
         2)      Pengulangan Sebahagian
         3)      Pengulangan yang di Sertai Afikasasi
         4)      Pengulangan Salin Suara
         5)      Pengulangan Suku Awal
3.      Kata Majemuk Nomina
                  Kata majemuk nomina ialah gabungan morfem dengan kata atau kata dengan nomina yang menimbulkan pengertian baru atau khusus, meliputi kata majemuk koordinatif, kata majemuk subordinatif, dan kata majemuk gabungan.
         1)      Kata Majemuk Koordinatif
                          Kata majemuk koordinatif adalah kata majemuk yang di bangun dengan dua kata yang sejajar, seperti tanah air, darah daging, sepak terjang, peyebarluasan, perkembangbiakan, dan kesatupaduan.
         2)      Kata Majemuk Subordinatif
                          Kata majemuk subordinatif adalah kata majemuk yang dibangun dengan kata-kata yang tidak sejajar atau yang tidak sama kategorinya, seperti kutu buku, ganti rugi, unjuk rasa, penyaluganaan, penyakit menular, pengetahuan umum, dan saudara sepupu.
         3)      Kata Majemuk Gabungan
                          Kata majemuk gabungan terdiri atas bentuk bebas disertai unsur gabungan berupa bentuk terikat (seperti antar-, maha-, nir-, pasca-, sub-, dll.
                  Yang ditulis serangkai dengan bentuk bebas yang di ikutinya.
4.      Pronomina dan Numeralia
                  Pronominal atau kata ganti ialah kata yang dipakai mengacu ke nomina lain atau dapat menggantikan nomina lain.
         Pronominal terbagi atas pronominal persona, pronominal penunjuk, dan pronominal penanya. Adapun numeralia atau kata bilangan ialah kata yang dipakai untuk menghimpun banyaknya wujud (berupa orang, barang atau benda) dan konsep.
         1)      Pronomina Persona
         2)      Pronomina Penunjuk
         3)      Pronomina Penanya
         4)      Numeralia
D.     Ajektiva
                  Ajektiva atau kata sifat ialah kata yang di gunakan untuk mengungkapkan sifat atau orang, binatang, atau benda.
1.      Ajektiva Asal
                  Ajektiva asal ialah ajektiva yang berdiri sendiri sebagai bentuk bebas. Misalnya pandai, anggun, menawan, merah dan putih.
2.      Ajektiva Turunan
                  Ajektiva reduplikasi ialah ajektiva yang disertai afiks.
3.      Ajektiva Reduplikasi
                  Ajektiva reduplikasi ialah ajektiva yang mengalami pengulangan berupa pengulangan utuh kata asal ataupun pengulangan di sertai afiks.
E.     Adverbia
                  Adverbial atau yang biasa disebut dengan kata keterangan ialah kata yang member keterangan pada verba, ajektiva dan nomina predikat atau kalimat.
         Menurut bentuknya terdiri atas adverbial asal dan adverbial turunan. Adverbial asal hanya berupa satu morfen (monomerfis), sedangkan adverbial turunan berupa kata yang terdiri atas dua buah morfen atau lebih (polimorfemis).
         Jenis-jenis adverbial yaitu :
         1)      Adverbia asal dan,
         2)      Adverbia turunan.
         Contoh :
         1.      Sebaiknya engkau datang
         2.      Mudah-mudahan cita-citamu cepat tercapai.
F.      Kata Tugas
                  Berdasarkan peranannya dalam prasa dan kalimat, kata tugas di bagi menjadi lima kelompok, yaitu preposisi, konjungsi, injerjeksi, artikel dan partikel.
1       Preposisi
2.      Konjungsi
                  Konjungsi atau kata sambung ialah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Di samping itu, konjungsi dapat pula menghubungkan kata-kata dalam frasa konjungsi dalam hubungan dengan pelaku sintaksis di bagi atas lima kelompok, yaitu konjungsi koordinatif, subordinatif, konjungsi, korelatif, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf.
         1)      Konjungsi Koordinatif
                          Konjungsi koordinatif yaitu konjungsi yang menyatukan hubungan setara terdiri atas kata tugas dan yang menandai hubungan menambah, atau yang menandai, hubungan pemilihan, tetapi yang menandai perlawanan.
                  Contoh : anak itu tidak boleh, tetapi kurang giat belajar.
         2)      Konjungsi Subordinatif
                          Konjungsi suborniatif yaitu konjungsi yang menyatakan hubungan bertingkat, dengan perincian berikut :
                  -      Konjungsi subordinatif waktu
                  -      Konjungsi subordinatif syarat
                  -      Konjungsi subordinatif pengendalian
                  -      Konjungsi subordinatif tujuan
                  -      Konjungsi subordinatif konsesif
                  -      Konjungsi subordinatif pemiripan
                  -      Konjungsi subordinatif penyebaban
                  -      Konjungsi subordinatif pengakibatan
                  -      Konjungsi subordinatif penjelasan
                  -      Konjungsi subordinatif cara
         3)      Konjungsi Korelatif
                          Konjungsi konelatif ialah konjungsi yang menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
                  Contoh :
                  1.     Demikian tekan dia belajar sehingga lupa mandi dan makan.
                  2.     Jangankan engkau adiknya akupun kakaknya tidak di indahkannya.
                  3.     Entah di termia entah tidak, dia tetap mengusulkan hal itu.
         4)      Konjungsi Antarkalimat
                          Konjungsi antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Terdiri atas kata-kata seperti biarpun, kemudian tambahan pula, bahwa, bahkan, malahan tetapi, namun, dengan demikian oleh sebab itu, dan selama itu.
3.      Interjeksi
                  Interjeksi atau kata seru ialah kata tugas yang mengukapkan rasa hati manusia.
4.      Artikel
                  Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.
5.      Partikel
                  Partikel atau klitika penekan/penegas terdiri atas, lah, pun, tah, dan kah


SOAL TANYA JAWAB 100 NOMOR
1.      Kapan kerajaan Sriwijaya mulai muncul ?
         Jawab       :       Kerajaan Sriwijaya mulai muncul sebagai satu pusat kekuasaan di Nusantara pada abad ke-7, menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kerajaan.
2.      Sebutkan contoh kata-kata yang diserap dari bahasa sanskerta ?
         Jawab       :       Contoh kata yang diserap dari bahasa sanskerta yaitu ?
                                 Boga, bangsa, percaya prakasa, mahasiswa, puasa, pulau, sementara, duta, usaha, wahana, wibawa, emas.
3.      Sebutkan contoh kata-kata yang diserap dari bahasa arab !
         Jawab       :       Contoh kata-kata yang di serap dari bahasa arab yaitu :
                                 Abad, munafik, musyawarah, rujuk, logat, hadia, serap, tokoh, wajah.
4.      Sebutkan contoh kata-kata yang diserap dari bahasa versia ?
         Jawab       :       Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa versia yaitu
                                 Pasar, jam, tahta, syahbandar, pelita, laskar, zamrud, kinduri, saudagar.
5.      Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan cendikiawan Indonesia pada waktu itu untuk memperkuat kedudukan bahasa Melayu ?
         Jawab       :       1)      Usaha Anggota Dewan Rakyat.
                                 2)      Usaha Badai Pustaka
                                 3)      Usaha kaum pers, dan
                                 4)      Usaha kaum muda Indonesia.
6.      Sebutkan contoh kata-kata yang diserap dari bahasa Inggris ?
         Jawab       :       Contoh kata-kata yang diserap dari bahasa inggris yaitu
                                 Complit, kiper,lustrum, poles, waduk, akta, hipokrit, justru monogamy.
7.      Sebutkan 2 fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ?
         Jawab       :       2 fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yaitu :
                                 1)      langsa kebangsaan nasional.
                                 2)      lambang identitas nasional.
8.      Sebutkan 2 fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara !
         Jawab       :       2 fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu :
                                 1)      bahasa resmi kenegaraan.
                                 2)      bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
9.      Siapa penanggung jawab pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia ?
         Jawab       :       Penanggung jawab Pembina dan pengembangan bahasa Indonesia adalah setiap putra-putra bangsa Indonesia.
10.    Apa yang dimaksud dengan bahasa Melayu ?
         Jawab       :       Yang dimaksud dengan bahasa melayu adalah bahasa melayu modern, yaitu bahasa melayu yang diperkaya dengan kata-kata dan istilah-istilah dari berbagai bahasa daerah.
11.    Apa yang dimaksud dengan kata dasar dan istilah ?
         Jawab       :       Yang dimaksud dengan kata dasar dan istilah adalah satuan gramtikal yang menjadi dasar rekayasan bahasa.
12.    Apa yang dimaksud dengan kata ?
         Jawab       :       Yang dimaksud dengan kata ialah satuan gramatikal yang diperkecil.
13.    Apa yang dimaksud dengan istilah ?
         Jawab       :       Yang dimaksud dengan istilah ialah kata atau kelompok kata dengan tepat mengungkapkan makna konsep yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses dan keadaan atau sifat yang dimaksud.
14.    Sebutkan 2 contoh kata/istilah baru bahasa Indonesia dengan sumber kosakata bahasa Indonesia !
         Jawab       :       1).     Alat canggih komputer sekarang ini memulai memasyarakat.
                                 2).     Limbah pabrik mencemarkan air di daerah sekitarnya.
15.    Jelaskan apa yang dimaksud korupsi ?
         Jawab       :       Korupsi merupakan salah satu kendala yang mengganjal pembangunan. Kendala bermakna halangan, rintangan, pembantas gerak berupa factor atau keadaan yang membatasi atau menghalangi pencapaian sasaran.
16.    Apa yang dimaksud dengan demokrasi itu ?
         Jawab       :       Yang dimaksud dengan demokrasi itu merupakan pengejawantahan perasaan tidak puas para pelakunya.
17.    Bagaimana peninggalan sejarah di usahakan tetap lestari ?
         Jawab       :       Peninggalan sejarah di usahakan tetap lestari.
                                 Lestari bermakna kekal, seperti keadaan semula dapat bertahan lama, atau suatu keadaan yang tetap atau hamper tidak berubah.
18.    Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
         Jawab       :       Organisasi merupakan wadah kegiatan pemuda, wadah mengandung makna tempat melaksanakan sesuatu.
19.    Termasuk apakah anoa itu ?
         Jawab       :       Anoa termasuk jenis binatang langka yang dilindungi negara.
20.    Apa makna langka itu ?
         Jawab       :       Langka bermakna jarang ada, jarang didapat, jarang terjadi.
21.    Sebutkan 2 contoh kosakata bahasa Minangkabau !
         Jawab       :       2 contoh kosakata bahasa Mingangkabau yaitu :
                                 1)      Anjuran hidup sederhana merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kesenjagan di antara yang kaya dan yang miskin.
                                 2)      Beliau termasuk seorang yang sangat piawai di bidang matematika.
22.    Siapakah tokoh penyunting buku tata bahasa Indonesia ?
         Jawab       :       Tokoh penyunting buku tata bahasa Indonesia adalah Prof. Dr. Anton M. Moelino.
23.    Apa yang dimaksud dengan Verba ?
         Jawab       :       Verba ialah verba yang berdiri sendiri tanpa afik, seperti kata-kata ada, bangun, dan terbangan.
24.    Apa yang dimaksud dengan Verba Turunan ?
         Jawab       :       Verba turunan adalah verba dengan afiks, verba reduplikasi, dan verba majemuk.
25.    Sebutkan 3 kategori yang terdapat dalam bahasa Indonesia ?
         Jawab       :       3 kategori yang terdapat dalam bahasa Indonesia meliputi :
                                 1)      Verba atau kata kerja
                                 2)      Nomina atau kata benda
                                 3)      Ajektiva atau kata sifat.
26.    Sebutkan beberapa contoh dalam bentuk mem- !
         Jawab       :       Bentuk mem- > membaca, memahat, memfitnah, menyusun (kata dasarnya di awali dengan fonem /b/p/f/v, dan fonem tak bersuara /p/ luluh).
27.    Sebutkan berapa contoh dalam bentuk men- !
         Jawab       :       Bentuk men- > mendapat, menari, menjawab, mencoba, dan menziarahi (1) (kata dasarnya diawali dengan fonem /d/t/o/z/ dan fonem tak bersuara /t/ luluh).
28.    Sebutkan beberapa contoh bentuk menge- !
         Jawab       :       Bentuk menge- > mengecat, mengelas, mengebom (kata dasar terdiri atas satu suku kata).
29.    Sebutkan beberapa contoh bentuk be- !
         Jawab       :       Bentuk be- > belajar (bentuk dasar ajar).
30.    Sebutkan dua macam sifks verba !
         Jawab       :       Dua macam sifks verba, yaitu –kan dan –i
31.    Sebutkan dua contoh verba dengan sufiks !
         Jawab       :       1)      Letakkan buku itu diatas meja
                                 2)      Pesemalan itu taburi dengan pupuk
32.    Sebutkan tiga bentuk perbandingan antara bentuk dasar dan bentuk reduplikasi !
         Jawab       :       Bentuk dasar               Bentuk reduplikasi
                                 Makan                         makan-makan
                                 Duduk                         duduk-duduk
                                 Berlari                         berlari-lari
33.    Sebutkan empat pengelompokan nomina dengan afiks !
         Jawab       :       1)      Nomina dengan prefiks ke- dan konfols ke- + -an !
                                 2)      Nomina dengan prefiks peng- dan konfliks peng + -an
                                 3)      Nomina dan profiks per- dan konfliks per- + -an.
                                 4)      Nomina dengan afiks sufiks.
35.    Termasuk apakah keluarga berencana itu ?
         Jawab       :       Keluarga berencana termasuk dalam salah satu usaha pemecahan masalah kependudukan.
 36.   Sebutkan dua contoh seperti pengulat dan perolit !
         Jawab       :       Dua contoh seperti pengulat dan perolit
                                 1)      Perpustakaan menangani masalah perbukuan
                                 2)      Usaha persusuan di bidang peternakan makin maju.
37.    Sebutkan dua contoh kata dasarnya masing-masing diawali dengan fonem /s/ dan /w/
         Jawab       :       Contoh :
                                 1)      Peresmian gedung baru Bank Rakyat Indonesia berlangsung meriah.
                                 2)      Pewilayahan komoditas di Sulawesi mulai di galakkan.
38.    Sebutkan empat perbandingan bentuk pe- dan pe- + -an alomorf peng dan peng- + -an, dan bentuk pe- dan pe- +  -an, per- dan per- + -an. !
         Jawab       :       Penyerta                      Peserta
                                 Penatar                        Petatar
                                 Penyapa                       Pesapa
                                 Pengembangan            Perkembangan
39.    Tuliskan contoh bentuk kata penyerta !
         Jawab       :       Saya di tunjuk sebagai salah seorang penyerta rombongan peneliti ke daerah itu (penyerta bermakna yang menyertai/mendampingi).
40.    Tuliskan contoh bentuk kata peserta !
         Jawab       :       Peserta penelitian itu terdiri atas beberapa orang dosen dan mahasiswa (peserta bermakna yang beserta atau yang mengambil bagian).
41.    Disebut apakah pada pengulangan ?
         Jawab       :       Pada pengulangan yang disebut pengulangan salin suara, kata yang diulang mengalami perubahan vocal yang menjadi rangka dasar kata tersebut.
42.    Sebutkan contoh pengulangan sebahagian !
         Jawab       :       Contoh pengulangan sebahagian :
                                 1)      Pelaksanaan hukum mati Basri Massa menjadi topik utama di surat kabar di seluruh tanah air.
                                 2)      Pokok-pokok bahasa mata kuliah ini dibagi dalam empat belas satuan acara belajar.
43.    Sebutkan satu contoh pengulangan yang disertai afikasasi !
         Jawab       :       Contoh pengulangan yang disertai afikasasi :
                                 #       Anak-anak itu asyik membuat bangun-bangunan dari pasir (bangun-bangunan bermakna menyerupai bangunan).
44.    Sebutkan satu contoh pengulangan suku awal !
         Jawab       :       Rerata hasil akhir kelas itu cukup tinggi dibandingkan dengan kelas-kelas lain (rerata sama dengan rata-rata).
45.    Apa yang dimaksud dengan kata majemuk nomina ?
         Jawab       :       Kata majemuk nomina ialah gabungan morfem dengan kata atau kata yang menimbulkan pengertian baru dan khusus.
46.    Sebutkan bagian kata majemuk nomina !
         Jawab       :       Bagian kata majemuk nomina.
                                 1)      Kata majemuk koordinatif.
                                 2)      Kata majemuk subordinatif, dan
                                 3)      Kata majemuk gabungan.
47.    Apa yang dimaksud dengan kata majemuk koordinatif ?
         Jawab       :       Kata majemuk koordinatif adalah kata majemuk yang dibangun dengan dua kata yang sejajar.
48.    Sebutkan bagian kata majemuk koordinatif !
         Jawab       :       Bagian kata majemuk koordinatif seperti tanah air, darah daging, sepak terjang, penyebar luasan.
49.    Apa yang dimaksud dengan kata majemuk subordinatif ?
         Jawab       :       Kata majemuk subordinatif adalah kata majemuk yang dibangun dengan kata-kata yang tidak sejujur atau yang tidak sama kategorinya.
50.    Sebutkan satu contoh kata majemuk subordinatif !
         Jawab       :       Penyebarluasan berita mengenai hasil-hasil pembangunan melalui surat-surat kabar sangat bermanfaat.
51.    Apa yang dimaksud dengan kata majemuk gabungan ?
         Jawab       :       Kata majemuk gabung terdiri atas bentuk bebas disertai gabungan berupa bentuk terikat (seperti antar, maha-nir, pasca, sub, dan lain-lain).
52.    Sebutkan jenis-jenis pronominal dan numeralia !
         Jawab       :       Jenis-jenis pronominal dan numeralia :
                                 1)      Pronomina persona
                                 2)      Pronomina penunjuk
                                 3)      Pronomina penanya
53.    Sebutkan satu contoh kata majemuk subordinatif !
         Jawab       :       Contoh kata majemuk subordinatif :
                                 Ani gelar kutu buku oleh teman-temannya karena kegemarannya membaca buku luar biasa.
54.    Sebutkan bentuk serangkai dengan bentuk bebas berikutnya !
         Jawab       :       Misalnya antarbangsa, mahasiswa, nirakarsa, pasca sarjana, praduga, subbab, semifinal, dan swalayan.
55.    Apa yang dimaksud dengan numeralia itu ?
         Jawab       :       Numeralia atau kata bilangan ialah kata yang dipakai untuk menghimpun banyaknya wujud (berupa orang, barang, atau benda) dan konsep.
56.    Tuliskan pronomina persona II !
         Jawab       :       Pronomina persona II seperti, engkau, anda (tunggal), kamu (jamak), dan kita (jamak persona I dan II).
57.    Tuliskan pronominal persona II !
         Jawab       :       Pronomina persona II seperti ia, dan dia, beliau (tunggal), dan mereka (jamak).
58.    Sebutkan tiga contoh pronominal persona !
         Jawab       :       Tiga contoh pronominal persona yaitu :
                                 1)      Aku telah membaca buku itu sampai tamat (aku, subjek pelaku)/
                                 2)      Buku itu telah kubaca sampai tamat (ku-, pelengkap pelaku)
                                 3)      Pada waktu itu teman-teman tak berani menggangguku (-ku, objek penderita).
59.    Tuliskan salah satu conroh pronomina penunjuk umum !
         Jawab       :       Contoh kata :
                                 Ini (berfungsi sebagai subjek dan objek kalimat).
60.    Tuliskan salah satu contoh pronomina penunjuk sebagai atribut !
         Jawab       :       Contoh kata :
                                 Ini (berfungsi sebagai penutup itu konstruksi grasa salah satu fungsi dalam kalimat).
61.    Kapan pronomina penanya di pakai ?
         Jawab       :       Pronomina  penyanya dipakai sebagai pemarkan pertanyaan, yaitu mengenai orang siapa, benda apa, pilihan mana, waktu kapan, apabila, bimana, manakalah, dimana, keadaan bagaimana dan terjadinya sesuatu mengapa.
61.    Kapan numeralia atau kata bilangan dipakai ?
         Jawab       :       Numeralia atau kata bilangan dipakai sebagai Pembina nomina (kata benda) sehingga dalam perincian kata termasuk dalam kategori nomina.
62.    Apa yang dimaksud denga ajektiva ?
         Jawab       :       Ajektiva atau kata sifat ialah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang binatang, atau benda.
64.    Sebutkan jenis numeralia itu !
         Jawab       :       Jenis numeralia yaitu :
                                 1)      Numeralia pokok tentu,
                                 2)      Numeralia pokok kolektif
                                 3)      Numeralia distributive
                                 4)      Numeralia pokok tak tentu.
65.    Sebutkan ajektiva menurut bentuknya !
         Jawab       :       Ajektiva menurut bentuknya terdiri atas ajektiva asal, ajektiva turunan, dan ajektiva reduplikasi.
66.    Apakah ajektiva asal itu ?
         Jawab       :       Ajektiva asal ialah ajektiva yang berdiri sendiri sebagai bentuk bebas.
67.    Sebutkan bagian-bagian ajektiva asal !
         Jawab       :       Bagian-bagian ajektiva asal misalnya, pandai, anggun, mewah, merah, dan putih.
68.    Tuliskan salah satu contoh ajektiva asal !
         Jawab       :       Salah satu contoh ajektiva asal yaitu :
                                 >       Gadis yang berkebaya itu tampak anggun.
69.    Apa yang dimaksud dengan ajektiva turunan ?
         Jawab       :       Ajektiva turunan adalah ajektiva yang disertai afiks.
70.    Apa yang dimaksud dengan ajekitva reduplikasi ?
         Jawab       :       Ajektiva reduplikasi ialah ajektiva yang mengalami pengulangan berupa ajektiva yang mengalami pengulangan berupa utuh kata asal ataupun pengulangan disertai afiks.
71.    Sebutkan bagian-bagian ajektiva reduplikasi !
         Jawab       :       Bagian-bagian ajektiva reduplikasi misalnya, subur-subur, putih-putih, besar-besaran, sebaik-baiknya dan sejauh-jauhnya.
72.    Sebutkan salah satu contoh ajektiva reduplikasi !
         Jawab       :       salah satu contoh ajektiva reduplikasi ialah :
                                  >       Tanaman yang diberi pupuk itu subur-subur.
73.    Adverbia atau biasa disebut !
         Jawab       :       Adverbia atau biasa disebut kata keterangan ialah kata yang member keterangan pada verba ajektiva dan nomina predukatif atau kalimat.
74.    Sebutkan jenis-jenis adverbial !
         Jawab       :       Jenis-jenis adverbial yaitu :
                                 1)      Adverbia asal,
                                 2)      Adverbia turunan.
75.    Sebutkan lima kata tugas yang dikelompokan !
         Jawab       :       kata tugas dibagi menjadi lima kelompok yaitu :
                                 Proposisi, konjungsi, interjeksi, artikel, dan partikel.
76.    Apa yang dimaksud dengan proposisi ?
         Jawab       :       Proposisi atau kata depan adalah kata tugas sebagi unsur pembentuk frasa preposisional.
77.    Sebutkan jenis-jenis preposisi !
         Jawab       :       Jenis-jenis preposisi yaitu :
                                 1)      Bentuk asal,
                                 2)      Berbentuk turunan (berafiks)
                                 3)      Berbentuk gabungan kata.
78.    Apa yang dimaksud dengan konjungsi ?
         Jawab       :       Konjungsi atau kata sambung ialah kata tugas yang menghubungakn dua klausa atau lebih.
79.    Sebutkan jenis-jenis konjungsi !
         Jawab       :       Jenis-jenis konjungsi yaitu :
                                 1)      Konjungsi koordinatif,
                                 2)      Konjungsi subordinatif,
                                 3)      Konjungsi .
80.    Apa yang dimaksud dengan koordinatif ?
         Jawab       :       Koordinatif yaitu konjungsi yang menyatuhkan hubungan setara terdiri atas kata tugas dan menandai hubungan menambah.
81.    Apa yang dimaksud dengan konjungsi subordinatif ?
         Jawab       :       Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menyatakan hubungan bertingkat.
82.    Apa yang dimaksud dengan interjeksi ?
         Jawab       :       Interjeksi atau kata seru ialah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati manusia.
83.    Sebutkan dua contoh interjeksi !
         Jawab       :       Dua contoh interjeksi yaitu :
                                 1)      Alhamdulillah, pekerjaan ini dapat kita selesaikan dengan baik tepat waktu.
                                 2)      Ayo, kita berangkat bersama-sama sekarang.
84.    Apa yang dimaksud dengan artikel ?
         Jawab       :       Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.
85.    Sebutkan bagi partikel yang menyatakan jumlah tunggal !
         Jawab       :       Menyatakan jumlah tunggal :
                                 >       Seing, hang dang dan si (bagi yang bermatabat tinggi)
86.    Sebutkan interjeksi yang bernada positif !
         Jawab       :       Interjeksi yang bernada positif yaitu :
                                 >       Aduhai, amboi, syukur, Alhamdulillah.
87.    Sebutkan interjeksi yang bernada negative !
         Jawab       :       Interjeksi yang bernada negative yaitu :
                                 >       Sialan, brensek, (tidak baku)
88.    Apa yang dimaksud dengan partikel ?
         Jawab       :       Partikel atau klitika penekan/penegas terdiktas, lah, pun, lah dank ah.
89.    Apa yang dimaksud dengan Konjungsi korelatif ?
         Jawab       :       Konjungsi korelatif ialah konjungsi yang menghubungkan dua kata frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
90.    Tuliskan salah satu contoh konjungsi korelatif !
         Jawab       :       Salah satu contoh konjungsi korelatif ialah :
                                 Demikian tekun dia belajar sehingga lupa mandi dan makan.
91.    Apa yang dimaksud dengan konjungsi antar kalimat ?
         Jawab       :       Konjungsi antar kalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
92.    Tuliskan bagian-bagian konjungsi antar kalimat !
         Jawab       :       Konjungsi antar kalimat terdiri atas kata-kata seperti biarpun, kemudian, tambahan pula, bahwa, malahan, tetapi, namun, dengan demikian, oleh, sebab itu dan sebelum itu.
93.    Tuliskan bagian dalam kalimat bentuk meng- !
         Jawab       :       menyerah, menyongsong, menyeruhi (kata dasarnya diawali dengan fonem /s/ dan fonem tak bersuara /s/ itu luluh)_
94.    Tuliskan bagian dalam bentuk menge- !
         Jawab       :       Mengecat, mengeles, mengebom (kata dasar terdiri atas satu suku kata)
95.    Tuliskan bagian dalam bentuk me- !
         Jawab       :       memasak, menanti, menyaji, menganga, merasa, melihat, meyakini, mewisuda (kata dasar diawali dengan fonem /m/, /n/, /nyi/. /ng/, /r/, /i/, /y/ dan /n/.
96.    Tuliskan 3 contoh verba dengan gabungan prefiks dan sufiks !
         Jawab       :       1)      meng- + -kan      > membacakan, menggerakkan, menantikan.
                                 2)      meng- + -i           > merestui, mendekat merenungi.
                                 3)      per- + -i              > perbaiki, penringati, perlengkapi.
97.    Jelaskan pengertian kata majemuk nomina ?
         Jawab       :       kata majemuk nomina adalah gabungan morfem dengan kata atau kata dengan nomina yang menimbulkan pengertian baru atau khusus, meliputi kata majemuk koordinatif, kata majemuk subordinatiff dan kata majemuk gabungan.
98.    Apa yang dimaksud dengan kata majemuk koordinatif ?
         Jawab       :       kata majemuk koordinatif adalah kata majemuk yang dibangun dengan dua kata yang sejajar, seperti tanah air, darah daging, sepak terjang, penyebarluasan, perkembangbiakan.
99.    Tuliskan 2 contoh pronominal persona !
         Jawab       :       1.      Aku telah membaca buku itu sampai tamat (aku, subjek pelaku)
                                 2.      buku itu telah kubaca sampai tamat (ku-, pelengkap pelaku)
100.  Tuliskan 2 contoh partikel !
         Jawab       :       1.      Dia pun berangkatlah menuju kampong halamannya.
                                 2.      Apakah dayaku, aku hanya seorang yang tak mampu.


        
        


Tugas Individu

MATA KULIAH
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
(MERESENSI BUKU BAHAN AJAR “DIKTAK” DAN MEMBUAT SOAL TANYA JAWAB SEBANYAK SERATUS NOMOR)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSFTuyTQbAegnuQ04G1rXW3WfhevrGVoozAyXvVFpSISNMOmloQprOfcNOBV2rXcMZ7lDprp2gW2z4ziSETkNfoYFDpkjw2TBw4hMoEhjgBCz6QhlG2X7bBJLj2wuPaU6xt9m9V5UmHY/s1600/STKIPBone+Wrn.jpg

OLEH :
                                          NAMA            :  RANA SUSILO SUSANTI
                                          PRODY          :  BAHASA INDONESIA
                                          NIM                :  313 118
                                          SEMESTER    :  1 (SATU)



SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BONE

No comments:

Post a Comment