KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah, “MODERNISASI
DAN GLOBALISASI ” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam belajar teknologi informasi dan komunikasi. Serta siswa juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para siswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar Teknologi Infomasi dan Komunikasi. Dan dengan harapan semoga siswa mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki,
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam belajar teknologi informasi dan komunikasi. Serta siswa juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak.
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para siswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar Teknologi Infomasi dan Komunikasi. Dan dengan harapan semoga siswa mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki,
KAJUARA,
24 SEPTEMBER 2012
NASRUDDIN’K
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MODERNISASI
B.
CIRI-CIRI MASYARAKAT MODEREN
C.
SYARAT-SYARAT MODERNISAS
D.
SIKAP MENTAL
MANUSIA MODEREN
E.
GEJALA-GEJALA MODERNISASI
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. apa pengertian modernisasi
2. Apa ciri-ciri masyarakat moderen
3. Apa syarat-syarat modernisasi
4. Bagaimana sikap mental manusia moderen
5. Apa
gejala-gejala modernisasi
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui pengertian modernisasi
2. Mengetahui ciri-ciri masyarakat moderen
3. Mengetahui syarat-syarat modernisasi
4. Mengetahui sikap mental manusia moderen
5. Mengetahui
gejala-gejala modernisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN MODERNISASI
Kata modernisasi dengan kata dasar
modern berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan
ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu
masa kini.Modernisasi dalam arti
harfiah yaitu proses menjadi masyarakat moderen. Modernisasi
berarti proses menuju masa kini atau
proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan
dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi
merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui
dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki
masyarakat modern. Ahli lainnya, Wright
berpendapat bahwa biasanya modernisasi harus dibayar dengan harga yang
mahal. Harga sosialnya, menurut Weiner adalah timbulnya ketegangan (tension),
sakit mental, kekerasan, perceraian, kenakalan remaja, konflik rasial, agama
dan kelas, dan juga menurut Wright akan timbul kriminalitas, penyalahgunaan
obat, serangan jantung. Serta dapat pula ditambahkan tentu saja adalah stress
dan AIDS, dua penyakit yang banyak muncul dalam masyarakat industri modern,
tetapi begitu sulit untuk menemukan obatnya. . Teori Harrod – Domar : Modal dan Investasi
1. Roy Harrod dan Evsey Domar adalah ahli ekonomi yang
berbicara tentang teori ekonomi pembangunan yang menekankan pada penyediaan
modal dan investasi. Mereka berkesimpulan bahwa pembangunan akan berhasil dan
terlaksana dengan baik jika pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya modal
dan investasi.
2. Teori Max Weber : Etika
Protestan
Max Weber adalah seorang
sosiolog jerman yang dianggap bapak sosiolog modern. Teori Max Weber menekankan
tentang nilai-nilai budaya yang menjelaskan tentang peran agama dalam
pembentukan kapitalisme. Peran agama yang dikemukakan disini mempunyai peran
yang menentukan dalam mempengaruhi tingkah laku individu. Kalau nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat dapat diarahkan kepada sikap yang positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, maka proses pembangunan dalam masyarakat dapat terlaksana.
3. Teori David McCleland :
Dorongan Berprestasi atau n-Ach
David McCleland adalah seorang
ahli psikologi sosial. Teori ini menekankan pada aspek-aspek psikologi
individu. Bagi McCleland, dengan mendorongnya proses pembangunan berarti
membentuk manusia wiraswasta dengan n-Ach yang tinggi. Kalau manusia wiraswasta
ini dapat dibentuk dalam jumlah yang banyak, maka proses pembangunan dalam
masyarakat tersebut dapat terlaksana dengan baik.
4. Teori W.W. Rostow : Lima Tahap
Pembangunan
W.W. Rostow adalah seorang
ahli ekonomi, perhatiannya bukan hanya pada masalah ekonomi dalam arti sempit
tetapi juga meluas pada masalah sosiologi dalam proses pembangunan, meskipun
titik berat analisisnya masih tetap pada masalah ekonomi. Bagi Rostow sendiri
pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari
masyarakat yang terbelakang ke masyarakat yang maju.
B.
CIRI-CIRI MANUSIA MODEREN
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut:
1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5) Percaya diri.
6) Perhitungan.
7) Menghargai harkat hidup manusia lain.
8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
C.
SYARAT-SYARAT MODERNISASI
Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut Sarjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
1) Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
2) Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
3) Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).
4) Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media
5) Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
D.
SIKAP MENTAL MANUSIA MODEREN
Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi.. karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko. Modernisasi ini berusaha membebaskan kesadaran manusia yang sesungguhnya, manusia yang berhakikat, berakal, cerdas, berintuisi, manusia yang sudah percaya akan kebenaran dari sebuah kepercayaan yang tidak bisa dimengerti. Gw rasa manusia sekarang sedang menghadapi krisis akan sebuah eksistensi. Bagaimana bisa eksistensi seseorang dapat dimengerti jika itu tidak rasional? Itu pertanyaan kita.Ada yang bisa menjelaskan
bagaimana seorang kakek bisa lebih tepat memprediksikan kapan sebuah gunung
akan meletus, atau bahkan menghentikan letusan gunung merapi yang sudah diujung
tombak? Seorang penulis buku yang mencoba menambahkan “sedikit” coretan hitam
ke dalam sebuah buku sakral tebal yang dibaca hampir ¾ manusia didunia? Gw rasa
manusia modern menghadapi krisis rasio dan eksistensi. Manusia yang malah
bertanya-tanya dimana kebenaran itu dan siapa yang benar, dan pada ketika
akhirnya mereka tidak menemukannya, mereka akan membuatnya sendiri yang
sayangnya melenceng jauh dari harga diri manusia sesungguhnya. Eksistensi
modern yang mereka dapat membuat manusia lain berfikir bahwa rasional sudah
tidak berguna lagi.
Selain syarat-syarat di atas, agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi.. karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko. Modernisasi ini berusaha membebaskan kesadaran manusia yang sesungguhnya, manusia yang berhakikat, berakal, cerdas, berintuisi, manusia yang sudah percaya akan kebenaran dari sebuah kepercayaan yang tidak bisa dimengerti. Gw rasa manusia sekarang sedang menghadapi krisis akan sebuah eksistensi. Bagaimana bisa eksistensi seseorang dapat dimengerti jika itu tidak rasional? Itu pertanyaan kita.
E.
GEJALA-GEJALA MODERNISASI
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan manusia berikut ini.
1) Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.
2) Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas dari penjajahan, munculnya Negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
3) Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang.
4) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas (kelas menengah dan kelas atas).
BAB
III
KESIMPULAN
Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern agar modernisasi berjalan lancar perlu dukungan kebudayaan masyarakat. Kebudayaan suatu masyarakat dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat proses modernisasi.. karena itu, sikap mental dan nilai budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil resiko.
Beberapa dampak dari morednisasi dan globalisasi di
1. Urbanisasi
2. Kesenjangan Sosial Ekonomi
3. Pencemaran Lingkungan Alam
4. Kriminalitas
5. Lunturnya Eksistensi Jati Diri Bangsa
DAFTAR
PUSTAKA
Hengky, Wila. 1982. Pengantar Sosiologi,
Shadily, Hasan. 1963. Sosiologi Untuk Masyarakat
Susanto, Phil Astrid S. 1999. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sisoal.
Bardin
Trijono,
Lambang.1998.Sosiologi 2. Jakarta , PT KASIH BERSAMAJAYA
Budiati, Atik
Catur.Sosiologi Kontekstual. Jakarta , CV Teguh Karya
http://google.com
No comments:
Post a Comment