MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA TN ” S ” DI
DUSUN BALANGE,DESA
ULUBALANG, KEC.SALOMEKKO, KAB.BONE
TANGGAL 27 FEBRUARI 2012
I. PENGUMPULAN
DATA
A. BIODATA
KK
Nama : TN ”S”
Umur : 36 Tahun
Suku / bangsa : Bugis / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan pokok : Petani
Penghasilan perbulan : ±Rp 200.000/bulan
Perkawinan ke : 1 (pertama)
Lamanya menikah : 8 Tahun
Alamat : Dusun Balange, Desa Ulubalang
B. SUSUNAN
ANGGOTA KELUARGA
No.
|
NAMA
|
L/P
|
UMUR
|
Hub.dgn KK
|
PEKERJAAN
|
PENDIDIKAN
|
KET.
|
1
2.
3.
4.
|
Tn “S”
Ny “D”
An “N”
An “M”
|
L
P
P
L
|
36 thn
36 thn
3 thn
2 thn
|
Suami
Istri
anak 1
anak 2
|
Petani
IRT
-
-
|
SD
SMP
-
-
|
|
C. GENOGRAM
à
gambarkan 3
generasi
![]() |
Ket :
![]() |
: perempuan
![]() |
: laki-laki

D.
POLA
KEGIATAN SEHARI-HARI
1.
Kebiasaan tidur
- Tidur
siang : tidak teratur tergantung pada
kemauan anggota keluarga
- Tidur malam :
kebiasaan tidur malam mulai pukul 22.00 wita
2.Kebiasaan makan
a.
Pola nutrisi keluarga
Nasi, lauk, sayur dan buah
b.
Frekuensi makan
Kebiasaan makan anggota keluarga 3 x sehari
c.
Makanan pantang :tidak
ada
3.Personal hygiene dalam
keluarga
a.
Kebersihan rambut
- Mencuci rambut /minggu
:3x
- Bahan pencuci rambut
yaitu sampoo.
b.
Kebiasaan mulut
dan gigi
Kebiasaan menggosok gigi anggota keluarga 2 kali perhari
dengan menggunakan pasta gigi .
c.
Kebiasaan mandi
perhari
Kebiasaan mandi anggota keluarga tidak teratur,tergantung
pada kemauan anggota keluarga masing-masing.
d.
Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang selalu dilakukan
oleh anggota keluarga.
e.
Kebiasaan
memotong kuku
Kebisaan memotong kuku anggota keluarga tidak
teratur.
1.
Penggunaan waktu senggang
- waktu senggang keluarga biasanya digunakan
atau dimanfaatkan untuk menonton TV bersama.
2.
Situasi social budaya dan ekonomi
a.
Peranan
anggota keluarga dan hubungannya dengan masyarakat
Ÿ
Ayah
sebagai pencari nafkah
Ÿ
Ibu
mengatur urusan rumah tangga
Ÿ
Hubungan
keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.
Ÿ
Kegiatan
masyarakat yang dilakukan adalah kerja bakti.
b. Suku/agama
Ÿ
Bapak dan
ibu serta anggota keluarga lainnya adalah suku bugis.
Ÿ
Keluarga
beragama islam dan mereka cukup taat melaksanakan ajaran agama.
c.
Penghasilan
Ÿ
Pekerjaan
bapak adalah petani
Ÿ
Penghasilan
kuarng dari Rp 200,000/ bulan
E. SITUASI
LINGKUNGAN
1. Keadaan
rumah :
Ÿ
Luas rumah
: 6 x 8 m
Ÿ
Keadaan
rumah
Keluarga
menempati rumahnya permanen dalam bentuk rumah panggung dengan perabot rumah cukup teratur.
Ÿ
Ventilasi
udara
Ventilasi
rumah cukup baik sehingga pertukaran udara dan sinar matahari juga baik .
Ÿ
Klasifikasi
rumah
Kebersihan
rumah cukup baik.
Ÿ
Pekarangan
rumah
Pekarangan
rumah cukup kotot karena didepan rumah banyak rumput.
2. Denah rumah : gambarkan sesuai kondisi rumah
Ket : Bentuk rumah semi permanen
![]() |


C
D
C
![]() |
B
C
A
Jalan
Ket :
A = Teras Rumah
B = Ruang Tamu
C = Kamar Tidur
D = Ruang Keluarga
E = Dapur
F = WC
3.
Sumber air
minum
Keluarga
memperoleh air minum dari sumur gali yang cukup bersih,sumur tersebut di
gunakan untuk air minum,memasak,mandi dan mencuci.
4. Jenis
jamban
Jenis jamban keluarga berupa WC yang
berbentuk leher angsa yang Nampak kurang bersih.
5. Jenis
SPAL
Jenis SPAL
( saluran pembuagan air limbah ) yang di gunakan dalam keluarga adalah terbuka.
6. Pembuangan
sampah
Tempat
pembuangan sampa pada keluarga yaitu di kumpulkan lalu di bakar.
7. Kepemilikan
ternak
Ibu dan keluarga memiliki ternak peliharaan,sehingga
banyak kotoran ayam disekitar teras dan pekarangan ibu.
8. Pemanfaatan
fasilitas kesehatan
Ibu dan keluarga rajin memeriksakan
kesehatan di PKM.
F. KEADAAN
KESEHATAN KELUARGA
v
PMS
PMS adalah
penyakit dapat di tularkan dari seorang kepada orang lain melalui hubungan
seksul.
v
SADARI
SADARI
atau pemeriksaan payudara sendiri adalah metode pemeriksaan pada bagian
payudara untuk mendeteksi adanya benjolan pada payudara
v
PAP SMEAR
PAP SMEAR
adalah pemeriksaan yang di lakukan untuk mendeteksi secara dini terjadinya
penyakit pada alat kelamin.
2.
ANALISA
DATA
1.
Data
Subjektif
Ibu
mengatakan SPALnya terbuka.
Data
Objektif
Nampak air
limbah yang tergenang di belakang rumah.
Analisa
Data
Keluarga
tidak mempunyai SPAL yang sesuai standar.
2.
Data
Subjektif
a.
Ibu
mengatakan menggunakan metode KB alamiah.
b.
Ibu takut
ber Kb
Data
Objektif
Ibu belum
mempunyai pengetahuan tentang KB.
Analisa
Data
Ibu bukan
akseptor KB.
3.
Data
Subjektif
Keluarga
mengatakan tidak mengetahui tentang
PMS,SADARI,PAP SMEAR.
Data Objektif
Keluarga
merasa bingung.
Analisa
Data
Keluarga
sama sekali tidak mengetahui tentang PMS,SADARI,PAP SMEAR.
III. PERUMUSAN
DIAGNOSA/MASALAH
Dari data yang telah dikumpulkan dan hasil
analisa maka dapat dirumuskan masalah-masalah keluarga Tn “S” :
A.SPAL keluarga tidak mempunyai
No.
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
NILAI
|
PEMBENARAN
|
1.
|
Sifat ,masalah
|
2/3 x1
|
2/3
|
Kurang
pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan.
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat
diubah
|
1/2 x1
|
1
|
Keluarga
dapat membuat SPAL yang tertutup
|
3.
|
Potensi pencegahan
|
2/3 x1
|
2/3
|
Adanya
keinginan keluarga untuk memperbaharui kesehatan.
|
4.
|
Penonjolan masalah
|
0/2 x1
|
0
|
Masalah
tidak di rasakan
|
|
Total
|
|
2 1/3
|
|
B.KELUARGA
BERENCANA
No.
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
NILAI
|
PEMBENARAN
|
1.
|
Sifat
masalah
|
2/3 x1
|
2/3
|
Ancaman kesehatan
|
2.
|
Kemungkinan
masalah dapat diubah
|
1/3x1
|
1
|
Tidak
adnya keinginan ibu untuk mengikuti program KB, karena anak adalah titipan allah swt yang harus disyukuri.
|
3.
|
Potensi
pencegahan
|
1/3 x 1
|
1/3
|
Keluarga
tidak yakin bahwa program KB
akan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga ( falsafah banyak anak banyak
reski ).
|
4.
|
Penonjolan
masalah
|
0/2 x1
|
0
|
Keluarga
tidak menyadari banyak anak banyak masalah.
|
|
Total
|
|
2
|
|
IV. INTERVENSI
Tanggal 27
februari 2012, jam 15.20
wita
1.
Masalah
kesehatan lingkungan
DS : ibu
mengatakan SPALnya terbuka
DO: nampak
SPAL di belakang rumah berceceran kemana-mana.
Tujuan :
Ø
Keluarga
mengerti tentang kesehatan lungkungan
Ø
Keluarga
dapat memiliki SPAL yang memenuhi kriteria.
Kriteria :
Ø
Keluarga
dapat menjelaskan tentang kesehatan
lingkunga
Ø
Keluarga
mengetahui hal yang akan timbul jika lingkungan kotor.
Rencana Tindakan
1.
Berikan
penyuluhan tentang pentingnya kesling
Rasional :
keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan.
2.
Berikan
dan ajarkan kepada keluarga tentang SPAL yang memenuhi kriteria.Rasional :
memiliki SPAL yang memenuhi kriteria akan memutuskan mata rantai dari vektor
penyakit.
3.
Berikan
penjelasan tentang penyakit yang dapat timbul jika SPAL yang tidak memenuhi
kriteria.
Rasional ;
mengetahui hal-hal yang dapat timbul jika SPAL tidak memenuhi kriteria.
2.
Masalah
keluarga Berencana
DS : ibu
mengatakan ibu tidak ber KB
DO: ----
Tujuan :
Ø
Keluarga
dapat mengerti pentingnya dan manfaat KB
Ø
Keluarga
dapat mengatur dan jumlah anak dengan KB
Ø
Ibu
mengetahui keuntungan dan kerugian tentang KB
Kriteria :
Ø
Ibu ingin
menjadi akseptor KB
Ø
Ibu
mengetahui jenis-jenis KB
Ø
Ibu
mengetahui keuntungan dan kerugian tentang KB.
Rencana Tindakan
1.
Berikan
penjelasan tentang macam-macam KB dan efek sampingnya
Rasional :
ibu dapat mengetahui dan mengerti macam-macam KB dan efek sampingnya sehingga
dapat menentukan pilihannya.
2.
Berikan
ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Rasional :
ibu dapat mengatur jarak kehamilannya.
V.
IMPLEMENTASI
Tanggal 27
februari 2012, jam 15.40
wita
1.
Masalah
Lingkungan
a.
Memberikan
penyuluhan tentang pentingnya kesling.
Keluarga
mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan
b.
Memberikan
dan mengajarkan kepada keluarga tentang SPAL yang memenuhi target.
Memiliki SPAL
yang kreteria akan memutuskan mata rantai dari vektor penyakit.
c.
Memberikan
penjelasan tentang penyakit yang timbul jika SPAL yang tidak memenuhi kriteria.
2.
Masalah
Keluarga Berencana
a.
Memberikan
penjelasan tentang macam-macam KB
J
Senggama
terputus
J
Kondom
J
Pil
J
Suntikan
J
Tubektomi
J
Vasektomi
b.
Memberikan
ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Ibu dapat
mengatur jarak kehamilannya.
VI. EVALUASI
Tanggal 27
februari 2012, jam 16.20 wita
1.
Masalah
kesehatan lingkungan
a.
Setelah
penyuluhan keluarga dapat mengetahui tentang kesling.
b.
Keluarga
dapat mengerti dan memahami tentang SPAL yang sehat dan penyakit yang dapat di
timbulkan oleh SPAL yang kotor.
2.
Masalah
keluarga berencana
a.
Setelah
penyuluhan ibu mengetahui tentang macam-macam KB
b.
Ibu
bersedia menjadi akseptor KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik :
Ø
kesling ( saluran
pembuangan air limbah )
Waktu / Tempat :
Ø Tanggal 27 februari 2012/
Rumah Keluarga Binaan
Sasaran :
Ø
keluarga binaan
Tujuan Umum :
Ø
setelah
mendengar penyuluhan di harapkan keluarga mampu memahami pentingnya menciptakan
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Tujuan Khusus :
Ø
setelah
mendengarkan penyuluhan keluarga di harapkan untuk menyebutkan pengertian
kesehatan lingkungan ,menjelaskan ruang lingkup kesehatan ,menjelaskan pengaruh
kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan lingkungan ,serta menciptakan
lingkungan rumah yang memnuhi syarat kesehatan kesehatan.
Materi :
Ø
pengertian
kesehatan lingkungan
Ø
syarat-syarat
lingkungan rumah yang sehat
Ø
pengaruh kesehatan
lingkungan rumah terhadap kesehatan
Ø
ruang lingkup kesehatan
lingkungan
Metode :
Ø Ceramah.
Ø Tanya jawab
Media : --------
SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
1.
Pengertian
kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat terjamin kesehatan manusia khususnya penghuni rumah.
2.
Syarat-syarat
lingkungan rumah yang sehat
v
Harus
mempunyai pekarangan /halaman yang cukup
v
Harus
mempunyai ventilasi yang cukup yang memungkinkan sirkulasi udara menjadi lancar
v
Harus
cukup mendapat penerangan,baik siang maupun malam hari.
v
Mempunyai
WC dan kamar mandi
v
Adanya
sumber air yang sehat
v
Harus ada
tempat pembuangan kotoran ,sampah,dan air limbah yang baik.
v
Harus
dapat mencegah perkembangan vektor penyakit misalnya nyamuk,tikus,dsb.
3.
Pengaruh
kesehatan lingkungan
Keluarga yang sehat
biasanya berasal dari lingkungan yang sehat pula,apabila kesehatan lingkungan
rumah terjamin maka di harapkan kesehatan keluarga dapat meningkatkan rumah
yang bersih dapat juga memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Rumah yang ventilasinya
cukup udara keluar masuk dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya
penyakit saluran pernafasan.
4.
Ruang
lingkup kesling
v
Penyediaan
air bersih
v
Penyediaan
tempat pencemaran air bersih dan pengeluaran limbah
v
Pengelolahan
sampah
v
Pemberantasan
vektor
v
Pencegahan
dan pengawasan pencemaran tanah
v
Sanitasi
makanan
v
Pengendalian
pencemaran udara
v
Pengendalian
kebisingan perumahan dan pemukiman
v
Tindakan
pencegahan yang di perlukan untuk perlindungan lingkungan
v
Tindakan
pencegahan yang di prlukan untuk perlindungan lingkungan
5.
Syarat-syarat
sumber air minum
v
Tidak
berwarna ( jernih )
v
Tidak
berbau
v
Tidak
berbusa
v
Jarak dari
WC minimal 10 meter .
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik : Keluarga
Berencana.
Waktu / Tempat : Tanggal
27 februari
2012
/ Keluarga Binaan
Sasaran : Pasangan
Usia Subur ( PUS )
Tujuan Umum : Agar
ibu mengerti dan mengetahui jenis – jenis keluarga berencana (alat kontrasesi).
Tujuan Khusus : Agar
ibu mau menjadi akseptor KB.
Metode : Ceramah.
Media : -
KELUARGA
BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan untuk mencapai keluarga yang
sejahtera.
Jenis – jenis KB :
- Metode
Amenorea Laktasi ( MAL )
Metode
Amenorea Laktasi ( MAL ) adalah jenis kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
ASI secara eksklusif saja selama 6 bulan tanpa memberikan tambahan makanan atau
minuman lainnya.
MAL
dipakai sebagai kontrasepsi, bila :
Ø Menyusui
secara penuh bila pemberian 8 kali sehari.
Ø Belum
haid.
Ø Umur
bayi kurang dari 6 bulan.
- Metode
Keluarga Berencana Alamiah
Ø Pantang
Berkala atau Sistem Kalender
Senggama
dihindari pada masa subur yaitu sekitar 14 hari sebelum dan sesudah haid.
Ø Metode
Suhu Basal
Pantang
senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut
setelah suhu berada di atas garis pelindung
Ø Senggama
Terputus (Coitus Interuptus)
Metode
keluarga berencana dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina
sebelum pia mencaai ejakulasi.
- Metode
Barier
Ø Kondom
Kondom
merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani)
yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Kondom menghalangi pertemuan sperma dan sel telur dgn
mengemas sperma diujung selubung karet yg dipasang pd penis shgga sperma tdk
tercurah dalam saluran reproduksi perempuan.
Ø Diafragma
Diafragma
adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
diinsersikan ke dalam vagina selama berhubungan seksual dan menutup serviks.
Diafragma bekerja dengan cara menahan sperma agar tidak mendapatkan akses
mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi).
Ø Spermisida
Spermisida
adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.
Spermisida bekerja dengan menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
- Kontrasepsi
Kombinasi (Hormon Estrogen dan Progesteron)
Ø Pil
kombinasi
-
Monfasik, pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
-
Bifasik, tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Pil
kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah implantasi,
mengakibatkan lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma,
pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula.
Ø Suntikan
kombinasi
Jenis
suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg
Estradiol Sipionat secara IM sebulan sekali.
Suntikan
kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi
kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endometium sehingga
implantasi terganggu, menghambat transportasi gamet oleh tuba.
- Kontrasepsi
Progestin
Ø Suntiksn
progestin
-
Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera),
mengandung 100 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan IM.
-
Depo Nerotisteron Enantat (Depo Noristerat) yang
mengandung 200 mg Noretindron Enantat diberikan setiap 2 bulan secara IM.
Suntikan
progestin bekerja dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim
tipis dan atrofi, menghambat transportasi gamet oleh tuba.
- AKDR
( IUD )
AKDR
adalah alat kontrasepsi dalam rahim. Jenis AKDR yaitu AKDR CuT-380A. AKDR
bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi,
mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, memungkinkan untuk
mencegah implantasi telur dalam uterus.
AKDR
bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma
sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilisasi.
- Kontrasepsi
Mantap
Ø Tubektomi
Tubektomi
adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilisasi (kesuburan)
seorang perempuan. Jenis tubektomi yaitu, minilaparatomi dan laparaskopi. Cara
kerja tubektomi yaitu dengan cara mengoklusi tuba fallopi (mengikat dan
memotong atau memasang cincin) sehingga spera tidak dapat bertemu dengan ovum.
Ø Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan melakukan insisi pada vas deferens sehingga
alur transportasi sperma tehambat.
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan vertilitas
dimana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan
pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Ø Rekanalisasi
Tuba Fallopi
Operasi
rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah dapat dikembangkan. Teknik ini
tidak saja menyambung kembali tuba fallopi dengan baik, tetapi juga menjamin
kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah mikro yang secara
akurat menyambung kembali tuba dengan trauma yang minimal, mengurangi
perlengketan pascaoperasi, mempertahankan fisiologi tuba, serta menjamin
fibriae tuba tetap bebas sehingga fungsi penangkapan ovum masih tetap baik.
MANAJEMEN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. ”S” DIDUSUN BALANGE
DESA ULUBALANG KEC. SALOMEKKO
TANGGAL
27 FEBRUARI 2012
OLEH:
NAMA : NURMU’AFIAH
NIM : BT 09 121
KELAS : III C


No comments:
Post a Comment