Berbicara mengenai
sejarah manusia memang dapat menimbulkan rasa tertarik yang begitu membara.
Namun demikian, pembahasan tentang sejarah manusia juga tetap tidak bisa lepas
dari perasaan bosan lantaran membingungkan. Ketertarikan mempelajarinya timbul
sebagai akibat dari berbagai manfaat yang akan dapat diperoleh. Diantaranya
ialah bisa mengkaji kehidupan manusia, mulai dari awal hingga saat ini.
Sedangkan kebencian belajar sejarah manusia tidak lain disebabkan oleh
banyaknya literatur yang tak jarang memberikan informasi berbeda-beda. Kondisi
ini wajar karena fakta-fakta pendukung sulit sekali ditemukan, dan kalau sudah
ketemu tidak mudah untuk memahami maksudnya. Alhasil, kemudian banyak ilmuwan
yang coba mengeluarkan gagasan tentang awal mula manusia berdasarkan ilmu serta
bukti yang telah mereka peroleh. Sehingga wajar ketika saat ini sering muncul
perdebatan sengit menyangkut kebenaran informasi sejarah. Salah satu yang
paling mencolok adalah antara teori evolusi Darwin dengan Nabi Adam, manakah
yang valid dan benar? Nah, melalui tulisan ini, saya akan menganalisis
pertanyaan berdasarkan apa yang saya pahami dan mengerti.
Menurut teori Evolusi Darwin disebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah
monyet. Kita ketahui apa yang diutarakan oleh Darwin adalah sebatas teori,
artinya masih bisa salah. Sebagai manusia, logis manakala kita menentang
kebenaran teori ini, karena memang bagaimanapun siapa manusia yang mau
disetarakan dengan binatang.
Lebih lanjut, teori Darwin juga menjelaskan
proses “terbentuknya manusia”. Yakni sebagai akibat dari evolusi
(perubahan bentuk) monyet secara bertahap. Jika demikian adanya, secara logika
tentu tidak dapat diterima. Sebab berdasarkan pernyataan itu seharusnyasampai
sekarang manusia terus berevolusi. Sedangkan yang terjadi manusia tidak
mengalami perubahan lagi.
Alasan berikutnya yang melandasi sulitnya
menerima teori Evolusi Darwin adalah mengapa hanya monyet saja yang
berevolusi (menjadi manusia). Bagaimana dengan gajah, semut, jerapah, kelinci,
kucing, harimau, dan hewan-hewan lainnya? Apa sekedar lantaran gen monyet
dengan manusia nyaris sama? Atau bisa juga monyet memiliki nenek moyang, yaitu
kingkong atau gorila yang kemudian dalam pejalanan zaman mengalami kekerdilan
lalu jadilah monyet. Lho memang aneh, tapi siapa yang tahu?
Belum lagi kalau suatu ketika ada anak kecil
yang mengeluh kepada Sobat, dengan mengatakan begini, ”Eh, Kak! Aku diejek muka
monyet sama anak itu...”. terus apakah Sobat bakalan menjawabnya, ”Sabar ya
Dek! Itu artinya kamu belum berevolusi. Gak usah menangis, kita semua termasuk
teman-teman Adek itu nenek moyangnya juga monyet kog...”
Atau yang lebih lucu lagi (kalau kita
membenarkan teori Evolusinya milik Mbah Darwin) berarti monyet adalah seorang
pelaut. Ini didasari dari suatu lirik lagu yang berbunyi “Nenek moyangku
seorang pelaut”. Unik lantaran ternyata monyet adalah `inspirator` Marcopolo
untuk menjelajahi dunia. Sedangkan ironisnya karena monyet disebut seorang.
Padahal orang nama lain manusia, so tidak lain manusia m****t dong? Jika sudah
seperti ini, bukankah teori Darwin justru terkesan melecehkan manusia secara
keseluruhan? Mungkin pertimbangan-pertimbangan serupa itulah yang patut dikaji
ulang jika selama ini Sobat sekalian mempercayai kevalidan teori Darwin.
Kemudian bagaimana dengan Nabi Adam? Sebagai umat Islam tentu meyakini kebenaran akan hal ini, karena sebagaimana yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur`an (yang terjamin kemurniannya dan berlaku hingga akhir zaman). Jadi manusia pertama adalah Nabi Adam, bukan monyet. Dengan kata lain manusia dan monyet itu dua jenis makhluk ciptaan Allah SWT yang berbeda. Manusia ialah manusia (makhluk yang sempurna), sedangkan monyet adalah hewan alias binatang. Selanjutnya, yang perlu diketahui bahwa ini bukan hanya teori (yang berkemungkinan keliru), melainkan suatu pelajaran yang datangnya langsung dari Allah SWT. Selain itu, kevalidan pernyataan tersebut juga lebih mudah diterima ketimbang teori Evolusi Darwin. Sebab tiada unsur merendahkan martabat manusia semacam menyamakan dengan hewan.
Kesimpulannya, saya meyakini kebenaran manusia
pertama tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi Adam. Yang tentunya menolak teori Darwin, dengan alasan-alasan yang telah dibahas tadi. Mau dipikir
berapa lama dan seberapa jauh pun menurut hemat saya, yang namanya manusia
pertama ya harus manusia. Bukankah sebuah keanehan yang ketika kita percaya
kalau manusia pertama justru hewan (monyet)? Lalu apa dan siapa hewan yang
pertama? Tumbuhankah? Jika begitu, apa dan siapa tumbuhan pertama? Intinya,
teori yang dijelaskan oleh Darwin dan kemudian dikenal dengan teori Evolusi
Darwin itu menurut saya adalah kesalahan besar. Untuk apa kita mempercayai yang
lain, jika Sang Pencipta Alam Semesta ini telah menerangkan?
No comments:
Post a Comment