
Sejarah
Imunisasi di Indonesia telah dimulai sejak abad ke-19 yang dilaksanakan untuk
pemberantasan penyakit cacar. Program Imunisasi di Indonesia memiliki sejarah
panjang dan telah mencapai banyak keberhasilan selama empat dekade terakhir.

Imunisasi
berasal dari dua kata Imun, Kebal atau Resisten. Anak di imunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi
adalah cara untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan tubuh seseorang
terhadap suatu penyakit tertentu dengan jalan memasukkan vaksin ke dalam tubuh.
Jadi bila suatu saat orang tersebut terkena jenis penyakit tertentu akan kebal
atau sakit tapi tidak berat. Kegiatan imunisasi di Indonesia sudah dimulai
sejak tahun 1956, dan pertama kali waktu itu adalah Imunisasi cacar.

Manfaat
imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan terhadap suatu jenis penyakit
tertentu. Pada anak yang sudah di imunisasi akan terhindar dari serangan
penyakit sesuai dengan vaksin yang diberikan. Dengan Imunisasi maka akan
menurunkan angka kematian dan kesakitan secara luas. Kekebalan yang diperoleh
seorang anak dari Imunisasi bisa memutus mata rantai penuralan penyakit, baik
kepada anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup sehari-hari bersama.

Setalah
lahir tubuh bayi belum punya daya tahan yang cukup untuk menangkal berbagai
penyakit, selain antibody bawaan yang diberikan ibu sejak dalam kandungan.
Dengan Imunisasi tubuh bayi disiapkan mengenali beberapa penyakit tertentu yang
mungkin pengancamnya.
3 Jenis Imunisasi awal yang diberikan di rumah sakit
setelah lahir.
Ø
Hepatitis
B
Mencegah
penyakit hepatitis B yang menyerang hati (Liver), berakhir menjadi sirosis
(hati menciut) dan kanker hati. Setalah lahir, diupayakan dalam 12 jam pertama.
Diberikan minimal 3 kali dalam rentang waktu 6 bulan di suntikkan dip aha :
o
Diberikan tanpa memandang status ibu
(pernah terinfeksi atau belum)
o
Tak ada obat spesifik untuk menangani
penyakit ini.
Ø
Polio
Mencegah
terkena Polio (Polimogelitis) yang menyebabkan anak lumpuh (kebanyakan mengenai
satu kali, tetapi bisa juga terkena kedua kakinya).
Ø
BCG
Mencegah
penyakit TB (Tuberkulosis)
Umumnya,
menyerang paru-paru. Tapi pada anak-anak, penyakit ini dapat menjalar
misalnya ke otak, kelenjar, dan tulang,
dan menimbulkan komplikasi.

Ø
Imunisasi
BCG
akan memberikan daya tahan terhadap serangan penyakit Tuberkulosis (TBC). Vaksi
BCG adalah jenis basil yang tidak berbahaya bagi tubuh dan bermanfaat sebagai
kekebalan aktif terhadap TBC.
Ø
Imunisasi
Campak
Walaupun
penyakit campak hanya akan menulari sesorang satu kali seumur hidup, tapi jenis
penyakit ini sangat berbahaya bila terjadi komplikasi misalnya terjadi radang
pada paru-paru dan radang otak, karena bisa berujung pada meninggalnya
penderita campak, dan pemberian imunisasi campak adalah mencegah paling efektif
terhadap serangan campak, terutama pada anak-anak.
Ø
Imunisasi
Hepatitis B
Imunisasi
hepatitis B pada anak akan diberikan sebanyak tiga kali. Sejak masih berusia 12
jam setelah kelahirannya, bayi harus sudah diberikan jenis imunisasi campak.
Kemudian akan dilanjutkan berikutnya setelah berumur 1 bulan, dan berakhir pada
saat bayi berumur 3 sampai 6 bulan setalah kelahirannya.
Ø
Imunisasi
Polio
Polio
merupakan penyakit yang juga banyak menimbulkan korban, dan merupakan salah
satu target pemerintah untuk mencegah keberadaannya saat ini. Imunisasi polio
akan diberikan pertama saat kunjungan pertama ke posyandu atau lembaga terkait
lainnya. Kemudian berturut-turut akan diberikan ketika bayi berusia 2, 4, dan 6
bulan dan diulang kembali setelah berumur 18 bulan dan ketika anak berusia 5
tahun.
Ø
Imunisasi
DTP
Imunisasi
DTP ini sekaligus akan mencegah timbulnya tiga macam penyakit yaitu Difter,
Tetanus, dan Pertusis. Imunisasi DTP akan diberikan pertama setelah bayi
berumur lebih dari 6 minggu, kemudian serta berturut-turut akan diberikan
ketika anak berusia 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, 5 tahun dan terakhir ketika
berusia 12 tahun, atau ketika usia SD kelas enam.

Selain Imunisasi wajib (Vaksin BCG, polio tetes
minum) Polio oral, DPT, hepatitis B dan campak yang direkomendasi Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Kita juga perlu tahu imunisasi yang dianjurkan.
Imunisasi yang di anjurkan ini di teliti bisa mencegah berbagai penyakit,
antara lain : radang paru-paru (Pneumonia), radang selaput otak (meningitis)
campak Jerman, hepatitis A dan kanker mulut rahim.
Imunisasi yang dianjurkan yaitu :
Ø
Hib
Manfaat,
melindungi tubuh dari virus Haemophilus Influenza type B, yang bisa menyebabkan
meningitis, pneumonia, dan epiglottis (Infeksi pada katup pita suara dan tabung
suara). Waktu pemberian umur 2, 3, 6, dan 15 bulan. Catatan khusus : bisa
diberikan secara terpisah atau kombinasi.
Ø
Pneumokokus (PCV)
Manfaat,
melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan meningitis,
pneumonia, dan infeksi telinga. Waktu pemberian : umur 2, 4, 6 bulan, serta
antara 12 – 15 bulan. Catatan khusus : kalau ibu belum memberikannya hingga
usia anak diatas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan.
Jika usia anak sudah 2 - 5 tahun, PCV
hanaya di berikan 1 kali.
Ø
Influenza
Manfaat,
melindungi tubuh dari beberapa jenis firus influenza. Waktu pemberian : setahun
sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus di berikan hingga dewasa. Catatan khusus
: untuk usia diatas 2 tahun vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada
saluran pernapasan.
Ø
MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Maanfaat,
melindungi tubuh dan virus campak gondok, dan rubella (Campak Jerman). Waktu
pemberian : Usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.
Catatan
khusus : bisa di berikan pada umur 12 bulan, jika belum mendapat campak di usia
9 bulan.
Ø
Tifoid
Manfaat,
melindungi tubuh dari bakteri salmonella typhi yang menyebabkan demam. Tifoid
(tifurs). Waktu pemberian umur di atas 2 bulan dan di ulang setiap 3 tahun.
Catatan khusus : terdapat dua jenis, yaitu oral dan suntk. Tifoid oral di
berikan pada anak di atas 6 tahun.
Ø
Hepatitis A
Manfaat,
melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati, waktu
pemberian : pada umur di atas 2 tahun, dan dua kali dengan interval 6 – 12
bulan.
Ø
Varisela
Manfaat,
melindungi tubuh dari Humanpapilloma virus yang menyebabkan kanker mulut rahim.
Waktu pemberian : pada anak umur diatas 10 tahun, di berikan 3 kali dengan
jadwal 0, 1 – 2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian.
No comments:
Post a Comment