Wednesday, May 21, 2014

Artikel Imunisasi

*      Sejarah Imunisasi di Indonesia
      Sejarah Imunisasi di Indonesia telah dimulai sejak abad ke-19 yang dilaksanakan untuk pemberantasan penyakit cacar. Program Imunisasi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan telah mencapai banyak keberhasilan selama empat dekade terakhir.
*      Pengertian/Definisi Imunisasi
      Imunisasi berasal dari dua kata Imun, Kebal atau Resisten. Anak di imunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
      Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit tertentu dengan jalan memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Jadi bila suatu saat orang tersebut terkena jenis penyakit tertentu akan kebal atau sakit tapi tidak berat. Kegiatan imunisasi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1956, dan pertama kali waktu itu adalah Imunisasi cacar.
*      Manfaat Imunisasi
      Manfaat imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan terhadap suatu jenis penyakit tertentu. Pada anak yang sudah di imunisasi akan terhindar dari serangan penyakit sesuai dengan vaksin yang diberikan. Dengan Imunisasi maka akan menurunkan angka kematian dan kesakitan secara luas. Kekebalan yang diperoleh seorang anak dari Imunisasi bisa memutus mata rantai penuralan penyakit, baik kepada anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup sehari-hari bersama.
*      Imunisasi Penting Untuk Bayi Baru Lahir
      Setalah lahir tubuh bayi belum punya daya tahan yang cukup untuk menangkal berbagai penyakit, selain antibody bawaan yang diberikan ibu sejak dalam kandungan. Dengan Imunisasi tubuh bayi disiapkan mengenali beberapa penyakit tertentu yang mungkin pengancamnya.
3 Jenis Imunisasi awal yang diberikan di rumah sakit setelah lahir.
Ø  Hepatitis B
Mencegah penyakit hepatitis B yang menyerang hati (Liver), berakhir menjadi sirosis (hati menciut) dan kanker hati. Setalah lahir, diupayakan dalam 12 jam pertama. Diberikan minimal 3 kali dalam rentang waktu 6 bulan di suntikkan dip aha :
o   Diberikan tanpa memandang status ibu (pernah terinfeksi atau belum)
o   Tak ada obat spesifik untuk menangani penyakit ini.
Ø  Polio
Mencegah terkena Polio (Polimogelitis) yang menyebabkan anak lumpuh (kebanyakan mengenai satu kali, tetapi bisa juga terkena kedua kakinya).
Ø  BCG
Mencegah penyakit TB (Tuberkulosis)
Umumnya, menyerang paru-paru. Tapi pada anak-anak, penyakit ini dapat menjalar misalnya   ke otak, kelenjar, dan tulang, dan menimbulkan komplikasi.
*      Jenis-Jenis Imunisasi
Ø  Imunisasi BCG akan memberikan daya tahan terhadap serangan penyakit Tuberkulosis (TBC). Vaksi BCG adalah jenis basil yang tidak berbahaya bagi tubuh dan bermanfaat sebagai kekebalan aktif terhadap TBC.
Ø  Imunisasi Campak
Walaupun penyakit campak hanya akan menulari sesorang satu kali seumur hidup, tapi jenis penyakit ini sangat berbahaya bila terjadi komplikasi misalnya terjadi radang pada paru-paru dan radang otak, karena bisa berujung pada meninggalnya penderita campak, dan pemberian imunisasi campak adalah mencegah paling efektif terhadap serangan campak, terutama pada anak-anak.
Ø  Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B pada anak akan diberikan sebanyak tiga kali. Sejak masih berusia 12 jam setelah kelahirannya, bayi harus sudah diberikan jenis imunisasi campak. Kemudian akan dilanjutkan berikutnya setelah berumur 1 bulan, dan berakhir pada saat bayi berumur 3 sampai 6 bulan setalah kelahirannya.
Ø  Imunisasi Polio
Polio merupakan penyakit yang juga banyak menimbulkan korban, dan merupakan salah satu target pemerintah untuk mencegah keberadaannya saat ini. Imunisasi polio akan diberikan pertama saat kunjungan pertama ke posyandu atau lembaga terkait lainnya. Kemudian berturut-turut akan diberikan ketika bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan dan diulang kembali setelah berumur 18 bulan dan ketika anak berusia 5 tahun.
Ø  Imunisasi DTP
Imunisasi DTP ini sekaligus akan mencegah timbulnya tiga macam penyakit yaitu Difter, Tetanus, dan Pertusis. Imunisasi DTP akan diberikan pertama setelah bayi berumur lebih dari 6 minggu, kemudian serta berturut-turut akan diberikan ketika anak berusia 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, 5 tahun dan terakhir ketika berusia 12 tahun, atau ketika usia SD kelas enam.
*      Kenali 7 Imunisasi Tambahan
Selain Imunisasi wajib (Vaksin BCG, polio tetes minum) Polio oral, DPT, hepatitis B dan campak yang direkomendasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kita juga perlu tahu imunisasi yang dianjurkan. Imunisasi yang di anjurkan ini di teliti bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain : radang paru-paru (Pneumonia), radang selaput otak (meningitis) campak Jerman, hepatitis A dan kanker mulut rahim.
Imunisasi yang dianjurkan yaitu :
Ø  Hib
Manfaat, melindungi tubuh dari virus Haemophilus Influenza type B, yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan epiglottis (Infeksi pada katup pita suara dan tabung suara). Waktu pemberian umur 2, 3, 6, dan 15 bulan. Catatan khusus : bisa diberikan secara terpisah atau kombinasi.
Ø  Pneumokokus (PCV)
Manfaat, melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga. Waktu pemberian : umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12 – 15 bulan. Catatan khusus : kalau ibu belum memberikannya hingga usia anak diatas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak sudah 2  - 5 tahun, PCV hanaya di berikan 1 kali.
Ø  Influenza
Manfaat, melindungi tubuh dari beberapa jenis firus influenza. Waktu pemberian : setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus di berikan hingga dewasa. Catatan khusus : untuk usia diatas 2 tahun vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernapasan.
Ø  MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Maanfaat, melindungi tubuh dan virus campak gondok, dan rubella (Campak Jerman). Waktu pemberian : Usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.
Catatan khusus : bisa di berikan pada umur 12 bulan, jika belum mendapat campak di usia 9 bulan.
Ø  Tifoid
Manfaat, melindungi tubuh dari bakteri salmonella typhi yang menyebabkan demam. Tifoid (tifurs). Waktu pemberian umur di atas 2 bulan dan di ulang setiap 3 tahun. Catatan khusus : terdapat dua jenis, yaitu oral dan suntk. Tifoid oral di berikan pada anak di atas 6 tahun.
Ø  Hepatitis A
Manfaat, melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati, waktu pemberian : pada umur di atas 2 tahun, dan dua kali dengan interval 6 – 12 bulan.
Ø  Varisela
Manfaat, melindungi tubuh dari Humanpapilloma virus yang menyebabkan kanker mulut rahim. Waktu pemberian : pada anak umur diatas 10 tahun, di berikan 3 kali dengan jadwal 0, 1 – 2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian.



No comments:

Post a Comment