Wednesday, May 21, 2014

Jenis-Jenis Imunisasi

            Selain memperhatikan  gizi dan kesehatan, imunisasi adalah salah satu cara pencegahan utama terhadap suatu penyakit
            Imunisasi merupakan program untuk memenuhi konvensi hak anak PBB , sehingga pemberian dan orang tua wajib memberikan memberian upaya kesehatan yang terbaik untuk anak dan balita . meliputi pemberian imunisasi.
            Secara berkala, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan evaluasi mengenai jadwal imunisasi, berdasarkan perubahan epidemiologis penyakti, kebijakan kementrian kesehatan/WHO, kebijakan global, dan pengadaan vaksin di Indonesia. Sekarang, tidak dibedakan lagi imunisasi yang di wajibkan dan yang di anjurkan, mengingat semua imunisasi harus diberikan pada bayi dan anak.
Jenis-Jenis Imunisasi
v  BCG
Berisi suspensi M. Bovis hidup yang sudah di lemahkan. Imunisasi ini tidak mencegah infeksi Tuberculosis (TBC) tetapi mengurangi resiko terjadinya TBC berat seperti meningitis TBC dan TBC Milier.
v  Hepatitis B
Tersedia vaksin kombinasi hepatitis B dan DTP yang berdasarkan hasil penelitian Biofarma dapat memberikan respon antibody lebih baik daripada di berikan secara terpisah.
v  Polio
Polio bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan dan susah bernafas. Vaksin polio digolongkan menjadi dua jenis, yaitu IPU (Inactivated Polio Vaccine), yang mengandung virus hidup yang sudah dilemahkan.
v  DPT
Terdapat jenis vaksin DtaP (Perbusis Aselular) atau pada orang awam dianggap sebagai vaksin DTP yang tidak menimbulkan demam.
v  HIB
Tersedia vaksin kombinasi DTP dan HIB dengan daya Imunogenitas yang tetap tinggi tampa mempengaruhi respon imun satu sama lainnya.
v  PCU
Bayi yang beresiko tinggi mengalami kolonisasi pneumokukus, yaitu bayi dengan infeksi saluran napas atas, menjadi perokok atas. Bayi yang tidak mendapat ASI dan bayi yang tinggal dinegara 4 musim (pada musim dingin).
v  ROTAVIRUS
Di Indonesia, diare menjadi 28% penyebab kematian pada balita. Tersedia vaksin monovalen (Rotarix) dan pentavalen (Rotareq)
v  INFULENSA
Rekomendasi IDAI, imunisasi influenza diberikan pada :
·         Anak sehat yang berusia 6 bulan – 2 tahun.
·         Anak dengan penyakit jantung kronik, asma, diabetes, penyakit ginjal kronis dan HIV.
·         Anak yang tinggal di tempat seperti asrama, panti asuhan, atau pesantren.
·         Orang yang bisa menularkan virus flu pada orang yang beresiko tinggi, seperti pengasuh anak dan petugas kesehatan.
v  VARISELA
Tidak boleh diberikan pada anak yang sedang demam tinggi, hitung limfosit yang rendah. Alergi terhadap neomisin, dan adanya defisiensi imun seluler.
v  MMR
Imunisasi MMR tetap diberikan meskipun anak memiliki riwayat infeksi campak, gondongan maupun rubella. Tidak ada efek imunisasi terhadap salah satu atau lebih dari ketiga penyakit ini. Imunisasi ini juga tidak berhubungan dengan antisme.
v  TIFOID
Tifoid atau yang lebih dikenal dengan thypus adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella thyphi. Bakteri ini sering di temukan di air dan lingkungan tempat tinggal yang tidak di jaga kebersihannya.
v  HEPATITIS A
Hepatitis A adalah penyakit peradangan pada liver (hati) yang tidak jarang pula menyangkit anak-anak.
v  HPU
Jadwal pemberina imunisasi HPU tergantung dari jenis vaksin yang akan digunakan. Imunisasi ini dapat diberikan pada pasien sejak usia 10 tahun.
v  CAMPAK

Jika menjangkit anak-anak terutama anak di bawah lima tahun, campak bisa berefek fatal.

No comments:

Post a Comment